"Di gim kedua kita balik tertekan karena lawan mengubah pola."
Pada gim penentuan, laga sempat terlihat makin sulit usai pasangan Denmark terus unggul hingga 10-15.
Namun, Zachariah/Hediana menunjukan daya juang mereka dengan mampu comeback dari ketertinggalan 16-19 menjadi 22-20.
"Gim ketiga pelatih bilang kita berjuang saja, tidak perlu berpikir pola dulu," kata Zachariah lagi.
"Paling mempercepat tempo saja."
"Di poin-poin akhir, kita lebih banyak komunikasi saja, mengingatkan dan menyemangati satu sama lain."
"Selama belum gim, pertandingan belum selesai."
Senada dengan pasangannya, Hediana mengaku sempat tak menyadari perubahan strategi lawannya.
Beruntung berkat arahan dari sang pelatih, Nova Widianto, Zachariah/Hediana berhasil mengembalikan keadaan di gim yang ketiga. Bahkan ketika tertinggal di poin krusial pun mereka bisa tetap tenang.
"Selama tertinggal poin itu kita tidak sadar sebenarnya mereka mengubah pola," kata Hediana.
"Ketika diingatkan pelatih baru di situ kita coba mengubah main lebih cepat."
"Sekaligus coba mengontrol biar tidak terlalu terburu-buru," tutur Hediana.
Pada babak 32 besar Kejuaraan Dunia 2022 nantim Zachariah/Hediana akan bertemu unggulan ke-15 asal Prancis, Robin Tabeling/Selena Piek.
Kendati berhasil meraih positif pada babak pertama Kejuaraan Dunia 2022, Zachariah/Hediana tak menampik tetap masih ada kekurangan yang harus mereka benahi.
"Kita mau analisa penampilan hari ini, kekurangan kita harus diperbaiki," tutur Zachariah lagi.
"Kecepatan dan fokus penting untuk ditambah karena besok lawannya kan dari Eropa lagi," pungkasnya.
Source | : | BWFBadminton.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |