"Besok lawan Chou Tien Chen yang kita tahu dia adalah pemain yang tidak mudah menyerah, dia selalu berusaha semaksimal mungkin," tutur Jonatan Christie dikutip Sportfeat dari PBSI.id.
"Jadi besok bakal jadi pertandingan yang cukup ketat."
Kendati begitu, Jonatan Christie ingin memanfaatkan waktu istirahatnya yang jauh lebih banyak ketimbang Chou Tien Chen.
Sebelum maju ke babak perempat final Kejuaraan Dunia 2022, Chou Tien Chen dipaksa harus bekerja ekstra mengalahkan Lee Cheuk Yiu dari Hong Kong.
Chou Tien Chen harus menjalani laga satu jam 11 menit untuk bisa menyelesaikan pertandingan dengan skor kemenangan 21-16, 17-21, 21-18.
"Dibanding Chou Tien Chen yang bermain rubber gim sengit tadi lawan Lee Cheuk Yiu sementara saya bermain dua gim ya walau waktunya tidak beda jauh, dia satu jam sebelas menit dan saya lima puluh empat menit, mungkin ada keuntungannya sedikit."
"Tapi seperti yang saya bilang, Chou Tien Chen adalah pemain yang tidak mudah menyerah."
"Hari ini bermain seperti itu, besok juga pasti dia akan habis-habisan juga."
"Saya harus fokus dan bermain maksimal," lanjut Jonatan Christie.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2022 - Jonatan Libas Unggulan Taiwan meski Nyaris Terjebak Lubang Jarum Lagi
Sementara itu, tiket perempat final Kejuaraan Dunia 2022 didapat Jonatan Christie usai mengalahkan Wang Tzu Wei yang merupakan andalan dari Taiwan.
Bermain di lapangan 4 Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang, Kamis (25/8/2022) wakil Indonesia itu menang straight games dengan skor 24-22, 21-16.
Dengan kemenangan ini, pemain yang akrab disapa Jojo itu berhasil membalaskan kekalahannya yang terjadi Malaysia Masters 2022.
"Puji Tuhan bersyukur bisa kedua kalinya masuk perempat final Kejuaraan Dunia dan bersyukur juga bisa revans dari Wang Tzu Wei," tutur Jonatan Christie.
"Sebenarnya tadi bisa ada kesempatan mainnya tidak setting tapi memang saat di gim pertama unggul 20-17, fokus saya sedikit hilang jadi dia ambil kesempatan itu."
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2022 - Rinov/Pitha Gagal Buat Kejutan, Ganda Campuran Indonesia Habis
Jonatan Christie menambahkan, kondisi lapangan dan jenis shuttle yang jadi pembeda hasil.
"Yang membedakan dengan saat pertemuan terakhir di Malaysia adalah kondisi lapangan dan shuttlecock," sambung pemain berusia 25 tahun itu.
"Saat di Malaysia, shuttelcocknya cepat dan lapangannya berangin."
"Kebalikannya di sini sehingga tadi saya melihat Wang Tzu Wei kurang nyaman."
Source | : | PBSI.id |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |