Aaron/Wooi Yik pun sempat menyamakan kedudukan saat skor 18-18 dan terus berimbang hingga 20-20 yang menyebabkan laga dilanjutkan dengan setting point.
Beruntung kegagalan di gim pertama tak membuat mental Aaron/Wooi Yik terguncang.
Peraih medali perak Kejuaraan Asia 2022 itu mampu terus mendominasi laga meski skor mereka sempat disamakan menjadi 10-10.
Beruntung selepas interval gim kedua, Aaron/Wooi Yik terus menekan untuk membuat mereka bisa mengambi gim yang kedua.
Baca Juga: Update Pembalap MotoGP 2023 - Marc Marquez Jadi Pembalap Tim Pabrikan yang Belum Memiliki Tandem
Meski jalannya laga lebih ketat pada gim penentuan, Aaron/Wooi Yik mampu memanfaatkan beberapa kali kesalahan yang dilakukan lawannya.
Dengan hasil ini, Aaron/Wooi Yik menjadi ganda putra Malaysia pertama sejak 2010 yang mampu menembus final Kejuaraan Dunia.
Koo Kien Keat/Tan Boon Heong menjadi pasangan putra terakhir Negeri Jiran yang mampu menembus final Kejuaraan Dunia 2010 yang saat itu diadakan di Paris, Prancis.
Aaron/Wooi Yik juga diharapkan mampu menghentikan rentetan buruk wakil Malaysia saat mentas di Kejuaraan Dunia.
Pasalnya sejak pertama kali digelar pada tahun 1977, atau 45 tahun yang lalu, tak ada satu pun wakil Malaysia di semua sektor yang mampu meraih medali emas di Kejuaraan Dunia.
Aaron/Wooi Yik juga dipastikan menjadi harapan terakhir di final Kejuaraan Dunia 2022 setelah wakil Malaysia lainnya berguguran di babak-babak sebelumnya.
Satu tiket final Kejuaraan Dunia 2022 ini juga menghentikan rentetan buruk bagi Aaron/Wooi Yik yang selalu dicap hanya mampu menembus partai semifinal saja.
Kejuaraan Dunia 2022 menjadi final kedua bagi Aaron/Wooi Yik di tahun ini setelah sebelumnya menembus final Kejuaraan Asia 2022.
Namun pada laga itu, Aaron/Wooi Yik harus mengakui keunggulan ganda putra asal Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - 3 Rekor yang Dipecahkan Ahsan/Hendra Jika Gondol Medali Emas
Aaron/Wooi Yik sendiri juga berpeluang mengakhiri puasa gelar sejak mereka pertama kali dipasangkan lima tahun yang lalu.
Namun di final Kejuaraan Dunia 2022 besok, Ahsan/Hendra bukanlah lawan yang mudah mengingat mereka adalah juara dunia di tiga edisi sebelumnya yakni, 2013, 2015, 2019.
Source | : | Bwftournamentsoftware.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |