Meski kini rekor mereka 'ternoda', Ahsan/Hendra enggan terlalu lama kecewa dengan hasil itu.
Mereka segera bertekad bangkit untuk mempersiapkan turnamen berikutnya di pekan ini, Japan Open 2022 yang bergulir pada 30 Agustus hingga 4 September.
"Kami tidak memikirkan statistik. Tidak masalah rekor 100% itu terhenti," tutur Ahsan dikutip Sportfeat dari siaran pers PBSI.
"Kami mau fokus untuk coba lagi di Japan pekan depan. Kami juga meminta maaf kepada semua masyarakat Indonesia karena belum bisa membawa medali emas,” lanjut Ahsan.
"Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk semua yang sudah mendukung kami,” ucap Hendra menyahut.
Sedikit membahas penyebab kekalahan Ahsan/Hendra yang sebenarnya sempat unggul jauh dan hampir menang di gim pertama.
Mereka sempat unggul 16-11 dan 19-17. Namun kena epic comeback dari lawan karena perubahan taktik lawan yang tidak diantisipasi Ahsan/Hendra.
"Di awal gim pertama itu mereka mainnya coba mengadu dengan kami. Main cepat tapi tidak berhasil," jelas Hendra.
"(tapi) setelah itu, mereka mengubah menjadi lebih pasif dan banyak menunggu."
"Kami malah kesusahan dan tidak siap dengan serangan balik mereka. Hari ini kami akui mereka bermain sangat rapat dan tidak banyak mati sendiri,” sambung Hendra.
Meski harus menelan kecewa, Ahsan/Hendra tetap memberikan selamat kepada Chia/Soh yang bermain sangat bagus di laga final kemarin dan sukses mencetak sejarah menjadi pebulu tangkis Malaysia pertama yang meraih juara dunia.
Source | : | PBSI.id |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |