SportFEAT.com - Kekejaman KTM semakin terlihat setelah membuang dua aset mereka Remy Gardner dan Raul Fernandez. Yang paling miris Remy Gardner.
Remy Gardner yang berstatus juara dunia Moto2 2021 secara tak disangka harus terbuang di MotoGP musim depan.
Sudah tidak ada tempat lagi baginya di bursa transfer MotoGP kali ini.
Parahnya, Remy Gardner baru mengetahui bahwa nasibnya tidak akan dipertahankan KTM pada beberapa pekan lalu.
Baca Juga: Seri MotoGP Timur Tengah Bertambah, Dorna Sudah Teken MoU untuk Gelar MotoGP Arab Saudi
Pembalap asal Australia itu awalnya diberi harapan bakal tetap dipertahankan. Bahkan ia kemungkinan akan ditandemkan dengan Pol Espargaro di tim satelit KTM yang tahun depan berganti nama menjadi GASGAS Tech3 Factory Racing.
Putra legenda Wayne Gardner itu pun terlanjur tidak mencari tim-tim lain, namun ternyata yang ada justru ia mendapat harapan palsu.
Posisi Gardner sudah dipastikan akan diganti oleh calon debutan Augusto Fernandez yang tahun ini aktif di Moto2.
Bahkan dari yang didengar Gardner, alasan KTM enggan memperpanjang kontraknya adalah karena ia dianggap tidak profesional. Padahal sejatinya MotoGP 2022 baru menjadi musim debutnya di kelas para raja.
Namun anehnya, bos KTM Pit Pierer justru membantah apa yang diucapkan Gardner soal alasan KTM mendepaknya. Bos tim pabrikan Austria itu menuturkan bahwa manajemen mereka tak pernah mengatakan hal berbau ke-tidakprofesional-an.
Baca Juga: KTM Siap-siap Menyesal, Runner-up Juara Dunia Moto2 Justru Tampil Mengesankan usai Dibuang
Entah siapa yang benar, namun fenomena ini justru semakin menunjukkan betapa kejamnya KTM dalam menjaga aset pembalap mereka.
Dikutip Sportfeat dari Crash.net, komentator MotoGP sekaligus mantan pembalap asal Inggris, Keith Huewen turut prihatin dengan apa yang menimpa Remy Gardner.
"Apa yang sebenarnya terjadi antara Remy Garnder dan KTM?" kata Huewen.
"Kalau memang pihak manajer dari pembalap yang ada masalah dengan KTM, siapa seharusnya yang perlu meredamkan masalah ini? Yang berperan sebagai pihak perusahaan siapa coba?" kata Huewen merujuk pada KTM.
"Di mana KTM dan manajemennya saat menghadapi masalah ini, bukankah seharusnya mereka menenangkan dan mencari solusi untuk aset mereka sang juara dunia Moto2, yang baru debut MotoGP selama 7 bulan?" kata Huewen.
Cara KTM memperlakukan pembalapnya, terutama untuk para debutan ini memang sangat disayangkan.
Remy Gardner dan rekan setimnya Raul Fernandez yang berstatus runner-up Moto2 2021 adalah sama-sama duo maut KTM di musim lalu pada kelas menengah saat membela Ajo KTM. Bahkan Remy Gardner merupakan pembalap KTM pertama yang mampu menjadi juara dunia kelas Moto2.
Tahun lalu KTM bahkan menggadang-gadang mereka sebagai calon pendobrak era MotoGP modern. Namun ketika adaptasi motor tidak semulus yang dibayangkan, KTM seakan tidak sabar menanti hasil dan langsung membuat keputusan mendepak mereka.
Baca Juga: Roda Kehidupan Berputar, Maverick Vinales Merajut Kebahagiaan saat Yamaha Terseok-seok
Raul Fernandez masih untung tertolong dengan ketertarikan RNF Aprilia, tapi Remy Gardner?
Gardner malah terombang-ambing, ia bisa saja kembali ke Moto2, namun kelas itu sudah dijalaninya selama 6 tahun.
Keith Huewen lantas menguliti kekejaman KTM yang sejatinya sudah terendus lama. Termasuk ketika pernah ada masalah dengan Johann Zarco di musim 2019 lalu.
"Kita semua tahu, KTM melompat sangat cepat. Tapi lihatlah apa yang terjadi pada Johann Zarco. Mereka kejam dan seperti itulah cara kerja mereka."
"Ini adalah bisnis mutakhir bagi semua pihak mereka."
Huewen lantas menuturkan bahwa kalaupun memang ada cekcok antara manajer Remy Gardner, Paco Sanchez dengan KTM, seharusnya KTM bisa menyelesaikan dengan baik.
"Manajer Remy, Paco Sanchez adalah manajer Joan Mir juga, saya tahu dia bukanlah orang bodoh dan saya tidak percaya kalau orang seperti dia akan membawa Remy ke dalam posisi terhimpit bahkan tak punya rencana apapun ke depan," kata Huewen.
"Pasti ada cerita lain di balik ini semua, tapi menurut saya, KTM lah di sini yang paling kejam dengan Remy Gardner," tegasnya.
"Kasihan sekarang Remy, padahal dia adalah anak yang baik," ucap Huewen.