Pada sesi pertama, pembalap asal Prancis itu mencatatkan waktu terbaik ketiga di antara pembalap lainnya dengan terpaut 0.057 detik dari Aleix Espargaro (Aprilia) yang mencatatkan waktu tercepat 1 menit 31.531 detik.
Sedangkan pada sesi kedua, Fabio Quartararo mencatatkan waktu terbaik dengan catatan waktu 1 menit 31.655 detik
Pada Tes Misano kemarin, Yamaha mempersiapkan enam motor yang berada di paddock untuk diuji Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
Yamaha terlihat tengah menguji berbagai aspek pada motornya seperti sasis, mesin, dan fairing.
Baca Juga: Ternyata Kecaman Ducati ke Enea Bastianini Sampai Diutarakan 4 Mata
"Di pihak saya, kami mencoba sasis baru di pagi hari," tutur Fabio Quartararo dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Kami menguji sasis ini dengan ban yang berbeda secara berurutan untuk memastikan apakah itu bekerja dengan sangat baik, tetapi saya belum bisa menilai apakah itu lebih baik."
"Saya lebih cepat dengan sasis lama, tapi saya suka yang baru. Kami masih harus memutuskan apakah kami bisa menggunakannya untuk sisa musim ini."
Selain itu, tes Misano juga digunakan Yamaha untuk menguji mesin baru yang akan mereka gunakan pada untuk musim depan.
"Sore ini kami menguji mesin pertama untuk 2023," kata Fabio Quartararo lagi.
Baca Juga: Kekejaman KTM Makin Parah, Sekarang Malah Lempar Batu Sembunyi Tangan
"Ini langkah yang bagus, saya senang dengan itu."
"Kami masih punya banyak waktu sebelum balapan pertama di Portimo (tempat digelarnya tes pramusim MotoGP 2023 dan juga menjadi seri pertama musim depan)."
Perbedaan yang mencolok antara Yamaha dan Ducati di MotoGP 2022 terletak pada top speed mereka.
Saat menjalani sesi kedua Tes Misano, Fabio Quartararo sempat mencatatkan top speed 292,6 km/jam.
Catatan itu terpaut 3,2 km/jam dari Johann Zarco (Pramac) yang menjadi pembalap dengan catatan top speed terbaik.
Pembalap berusia 23 tahun itu mengaku puas dengan apa yang telah ditingkatkan Yamaha di aspek top speed mereka.
"Saya sangat senang, karena kami mampu mencapai top speed yang lumayan," lanjut Quartararo.
"Anda harus memuji Yamaha, bukan hanya mengkritiknya."
"Tapi aku masih punya beberapa tuntutan. Kami masih harus mengambil langkah lebih lanjut," terang Quartararo.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |