"Pembalap asal Prancis itu finis di urutan kelima dan turun dari motor dengan sangat marah," tutur Criville dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Yamaha berada satu langkah di belakang Ducati dan Fabio Quartararo melakukan hal yang mustahil untuk berada di depan."
"Faktanya, dia adalah pembalap Yamaha pertama dan satu-satunya yang berada di posisi terdepan."
Alex Criville menilai, jika Yamaha terus berperilaku seperti ini, Fabio Quartararo bisa saja kehilangan gelar juara.
Apalagi melihat performa impresif Ducati di semua sirkuit sepanjang musim ini.
"Jika ia terus seperti ini, akan sangat sulit baginya untuk naik podium di beberapa sirkuit dan Pecco Bagnaia bisa kembali memanfaatkan momentum jika ia terus seperti ini," sebut Criville.
"Mereka (Yamaha) harus bekerja keras dan mengerahkan seluruh kemampuannya karena Fabio Quartararo adalah salah satu pembalap terbaik di grid."
"Tidak akan mudah baginya di akhir musim dan ia harus menderita, karena Ducati melaju seperti tembakan," tukas Criville.
Baca Juga: Ducati Masih Terus Dibajak KTM, 4 Kru dan Mekanik Sudah Menyeberang ke Tim Oranye
MotoGP 2022 sendiri masih menyisakan enam seri dan membuat persaingan masih terbuka lebar antara kedua pembalap tersebut.
MotoGP Aragon 2022 sendiri bakal menjadi seri selanjutnya.
Seri ke-14 ini dijadwalkan akan digelar pada 18 September 2022 mendatang.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |