"Menggantikan Marc tidak pernah mudah," aku Stefan Bradl dikutip sportfeat dari Motosan.es.
"Dia adalah seorang juara yang hebat, ia telah begitu sukses dalam tim ini dengan orang-orang di sini."
"Di satu sisi, saya merasa sangat diistimewakan, tetapi di sisi lain, hal ini juga menjadi beban di pundak saya.
"Kami semua bekerja untuk masa depan dan kami melakukan yang terbaik, dan santai saja."
Baca Juga: Fabio Quartararo Butuh Dukungan Penuh Jika Masih Ingin Mempertahankan Gelar Juara Dunia
Marc Marquez dan Stefan Bradl sendiri sebenarnya merupakan rival sejak Moto2.
Stefan Bradl mampu menutup Moto2 2011 dengan keluar sebagai juara dunia setelah perolehan angkanya tak mampu dikejar oleh Marc Marquez yang membuntuti di peringkat kedua.
"Saya iri pada Marc ketika ia datang ke MotoGP," tutur Bradl lagi.
"Kami tidak banyak bicara karena kami adalah rival besar."
"Saya telah memenangkan gelar melawannya, maka saya ingin mengalahkannya dan ia jauh lebih cepat."
"Menerima situasi pada waktu itu, pada usia 23 tahun, dengan dia yang bahkan lebih muda, sangatlah sulit."
"Saya sangat menghormatinya sebagai pembalap karena ia sangat berbakat. Tetapi ia lebih cepat dari saya, dan saya membencinya. Ia menghancurkan saya," ucap Bradl.
Pada seri selanjutnya di MotoGP Aragon 2022, Stefan Bradl kemungkinan akan menepi usai Marc Marquez memiliki peluang untuk comeback.
Namun hingga kabar ini diturunkan, pihak Marc Marquez dan Honda masih belum mengonfirmasi apapun.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |