Alasan pemisahan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping, sebagaimana dilaporkan Sohu, adalah karena penurunan performa mereka selama tahun 2022.
Terlepas dari cedera yang dialmi keduanya di awal tahun ini, faktanya sejak menjadi juara Olimpiade Tokyo 2020, Wang/Huang baru satu kali meraih titel juara, di Korea Masters 2022 pada April lalu.
Paceklik gelar itu bertambah miris ketika melihat catatan minor Wang/Huang setiap kali berhadapan dengan ganda campuran andalan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai alias Bass/Popor.
Mereka sudah tiga kali beruntun kalah dari Bass/Popor, pertemuan terakhir terjadi di Japan Open 2022.
Baca Juga: Ada Satu Pemain Naturalisasi dari Jepang yang Bakal Bela Indonesia di Vietnam Open 2022
China diprediksi melakukan perombakan itu guna menyegarkan kembali pasangan-pasangan ganda mereka yang sempat mengalami stuck.
Pasalnya, cara ini pernah berhasil berbuah manis saat diterapkan pada ganda campuran China lainnya, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Zheng/Huang juga tahun lalu dan di awal tahun ini sempat menurun lalu dirombak dengan pasangan lebih muda.
Meski hasil rombakan itu tidak terlalu bagus, namun faktanya ketika Zheng/Huang kembali dipasangkan mereka langsung menjelma menjadi monster ganda campuran dunia lagi.
Tahun ini Zheng/Huang sudah meraih 7 gelar beruntun dan sempat kembali menduduki peringkat satu dunia lagi.
Di sisi lain, keputusan China yang berani dalam memisahkan sejumlah pasangan-pasangan ganda campuran terbaik mereka patut diapresiasi.
Tanpa ada alasan menyayangkan peringkat yang bagus, faktanya keberanian China dalam merombak pasangan papan atas dunia mereka memiliki kelebihan tersendiri.
Selain untuk penyegaran dan melihat perubahan pola dengan tandem baru, pemisahan itu juga berguna membuat pasangan sebelumnya mengevaluasi diri mereka sendiri dan bertekad untuk bangkit.
Itu yang terjadi pada Zheng/Huang, yang mengaku melakukan evaluasi besar setelah mengetahui mereka bakal dipisah.