Sedangkan tiga rider Yamaha lainnya termasuk para pembalap tim satelit RNF Yamaha, Franco Morbidelli, Dovizioso dan Darryn Binder, semuanya menunjukkan hasil jeblok.
Mesin M1 Yamaha sudah banyak dikeluhkan pembalap Yamaha sendiri karena sulitnya akselerasi dan top speed yang kurang. Bahkan ini juga dikeluhkan Quartararo sendiri.
Sedikit berbeda dengan Marc Marquez-sentris di Honda, Quartararo sejatinya turut merasakan kekurangan Yamaha, namun ia berhasil menutupinya dengan gaya balapannya yang cenderung mampu menutupi celah M1.
Namun Cal Crutchlow seakan memperingatkan, bahwa jika Yamaha tak segera berbenah, mungkin virus Fabio Quartararo-sentris juga bisa menghantam tim berlogo garpu tala itu.
"Saya pikir (Yamaha) sudah seperti terkena efek Marc Marquez yang menjadi satu-satunya pembalap yang mampu mengendarai Honda," kata Cal Crutchlow dikutip Sportfeat dari Corse di Moto.
"Yamaha bekerja keras untuk membawa pembalap lain lebih dekat dengan kecepatan Fabio."
"Padahal ini semua tentang gaya membalap, sederhana dalam teori, tetapi sulit untuk diterapkan dalam praktekknya."
Baca Juga: MotoGP Aragon 2022 - Tekad Jorge Martin usai Termakan Harapan Palsu dari Ducati
Contoh terdekat adalah Dovizioso yang sempat berupaya mengikuti gaya balapan Quartararo, namun tetap saja sulit dan tidak bisa.
Karena pada dasarnya, semua pembalap memiliki ciri khas sendiri di atas motor. Tinggal set-up motor yang menentukan keberhasilan mereka.
"Bukan berarti saya menilai pembalap lain buruk, tapi saya setuju kalau menyebut Fabio telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Apa yang dia lakukan dengan motornya sangat, sangat spesial, dia tahu bagaimana memaksimalkannya," ucap Crutchlow.
"Karena itu, saya katakan Yamaha sekaranag seperti terkena efek Marc Marquez… karena saya tahu bagaimana Fabio melakukannya, saya bisa melihat bagaimana dia melakukannya, bahkan menontonnya di TV, tetapi pembalap lain tidak bisa menirunya," jelasnya.
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |