Mereka adalah Francesco Bagnaia, Jack Miller, Enea Bastianini serta Johann Zarco.
"Saya pikir GP Aragon akan menjadi balapan terberat dari GP yang tersisa. Tapi saya fokus," kata Quartararo.
"Saya ingin menjadikannya balapan yang hebat. Saya belum pernah finis lebih baik dari lima besar. Semoga kami tampil kuat."
Demi mewujudkan mimpi naik podium di sirkuit Aragon, sosok berjuluk El Diablo itu mengaku sudah menyiapkan strategi.
Langkah yang diambil Quartararo adalah tidak terlalu agresif di awal lomba.
Hal itu dilakukan karena YZR-M1 memiliki masalah yakni tekanan ban depan yang naik dengan cepat.
"Saya kira rencananya, karena kami tidak start dari pole position," ungkap Quartararo.
"Saya pikir kami akan mulai dengan tekanan lebih rendah karena kami akan berada di belakang banyak motor.
“Tekanan (ban depan) akan naik, jadi ini masalah karena saya harus banyak menekan untuk melakukan pengereman," lanjut rider 23 tahun itu.
"Jadi, mari kita lihat apakah tekanannya akan terlalu tinggi.
“Ini akan menjadi (hal) terbesar bagi saya besok, tekanan (ban) depan," timpal Quartararo.
Selain manajemen ban, pembalap Prancis itu juga akan tampil agresif mengingat karakter sirkuit Aragon yang tak mendukung motor Yamaha.
"Tapi saya perlu menyalip agresif," tutur juara dunia MotoGP 2021 itu.
"Dan jika kami perlu melakukan kontak, kami akan melakukannya. Itu akan menjadi satu-satunya solusi saya untuk balapan ini."
Source | : | Motorsport.com,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |