Kondisi ini tak bisa dilepaskan dari kegagalan Quartararo menyelesaikan balapan MotoGP Aragon 2022.
Sosok berjuluk El Diablo itu diketahui "nyungsep" di awal perlombaan usai menabrak ban belakang motor Marc Marquez (Honda).
Motornya tergelincir dengan keras ke arah gravel. Beruntung, Quartararo tak mengalami cedera serius.
"Yang paling penting kali ini adalah tidak membuat kesalahan sebab insiden Fabio (Quartararo) memberi kami kesempatan untuk mengumpulkan banyak poin," kata Bagnaia.
"Di lap terakhir, krusial untuk tetap tenang.
"Ketika saya melihat Enea (Bastianini) begitu dekat, saya mengatakan berulang-ulang kepada diri sendiri bahwa saya tidak boleh melakukan kesalahan."
Melihat kondisi ini, Bagnaia semakin berani berbicara kans menjadi juara dunia.
Dengan menyisakan lima perlombaan lagi, rider 24 tahun itu optimistis merebut titel perdana di kelas premier.
Baca Juga: Torehkan Rapor Merah Sepanjang Musim Paksa Honda Kembali Merevolusi Motornya
"Sekarang Kejuaraan Dunia jauh lebih jelas," ucap Bagnaia lagi .
"Sepuluh poin merupakan celah terkecil yang saya miliki sejak awal tahun. Kami sudah makin dekat.
"Saya akan memikirkan soal gelar, tetapi tidak terlalu banyak," timpal Bagnaia.
Meski begitu, murid Valentino Rossi tersebut tetap membumi sebab balapan selanjutnya, MotoGP Jepang 2022 akan berjalan sengit.
Apalagi, Sirkuit Motegi dikenal sebagai trek favorit Yamaha.
"Saya tahu di Jepang tidak akan mudah karena kami waktu untuk mempersiapkan motor lebih sedikit," tutur Pecco.
"Kini, ketika saya memimpin race, saya akan fokus mencoba berkendara sebaik mungkin, tanpa melihat gap. Itu membantu.”
Baca Juga: Indonesia International Series 2022 - Cuma 3 Pemain Non-pribumi yang Berstatus Unggulan
Source | : | Motorsport,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |