"Kami selalu mengatakan bahwa jika pembalap ada di depan, maka dia harus bisa memenangkan balapannya."
"Benar kami tetap harus memperhitungkan dinamika balapan berikutnya, agar tidak melewatkan peluang yang sekarang sudah dibukan kembali dengan hasil nol Fabio Quartararo di Aragon," ucap Ciabatti.
Baca Juga: Fabio Quartararo Ambyar di MotoGP Aragon 2022, Maverick Vinales Malah Sumringah
Ducati sendiri telah memastikan diri menjadi juara dunia kontruktor usai MotoGP Aragon 2022 berkat kemenangan Enea Bastianini yang notabene berasal tim satelit mereka, Gresini.
"Dengan kemenangan Bastianini, Ducati telah memenangkan 10 seri dari 15 MotoGP, jadi saya bisa mengatakan bahwa ini adalah musim yang luar biasa bagi kami sejauh ini," kata Ciabatti.
"Selain itu karena jatuhnya Quartararo, kami sekarang makin menutup celah."
"Lima balapan sebelumnya, kami masih teringgal 91 poin, sekarang pecco hanya berselisih 10 poin dan balapan musim ini hanya tersisa lima seri lagi."
"Jadi saya bisa mengatakan bahwa peluang perebutan gelar juara dunia telah dibuka kembali dan kami akan memainkannya sampai akhir," ucap Ciabatti.
Baca Juga: Orang yang Masih Menyalahkan Marc Marquez Terkait Kecelakaan di Aragon Dinilai Tak Paham MotoGP
Persaingan perebutan gelar juara dunia MotoGP kini semakin sengit.
Bahkan di bawah Francesco Bagnaia, ada Aleix Espargaro yang juga hanya berselisih 17 poin saja dari Quartararo dengan bertengger di peringkat ketiga.
Lalu Enea Bastianini sendiri juga sekarang merangsak ke peringkat empat klasemen.
Dengan menyisakan lima balapan di MotoGP 2022, persaingan menjadi lebih panas dan lebih hidup, apalagi tiga seri berikutnya adalah tur Asia di Jepang, Thailand kemudian berlanjut ke Australia.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |