Pembalap penguji Yamaha itu mengakhiri perlombaan di posisi ke-14 atau membawa pulang dua poin dari Sirkuit Aragon.
Sebelum tampil di Aragon, Crutchlow juga ikut ambil bagian pada tes Misano usai gelaran MotoGP San Marino 2022.
Pada kesempatan tersebut, Crutchlow memiliki pandangan tersendiri terkait pengembangan motor YZR-M1.
Baca Juga: Marc Marquez Waspadai Sesuatu Jelang Balapan di MotoGP Jepang 2022
Menurut Crutchlow, Yamaha saat ini tak terlalu membutuhkan mesin yang bertenaga.
"Yamaha telah melakukan pekerjaan yang baik untuk meningkatkan mesin," ucap Crutchlow, dikutip SportFeat dari Motorsport-total.com.
"Di sisi lain, saya tidak berpikir Yamaha membutuhkan mesin paling bertenaga di lapangan."
Seperti yang diketahui, kecepatan menjadi salah satu kelemahan dari motor Yamaha.
Hal ini juga sempat dilontarkan sendiri oleh sang pembalap utama Fabio Quartararo.
Baca Juga: Curhatan Tunggal Putri Andalan Jepang usai Putuskan Gantung Raket
Rider berjuluk El Diablo itu sebelumnya menuntut Yamaha untuk segera melakukan pengembangan khususnya pada kecepatan.
"Mereka harus bisa mengikuti agar bisa bertarung, tapi itu tidak mungkin sekarang," ucap Crutchlow soal kondisi yang dialami pembalap Yamaha.
Sebagai gantinya, pria 36 tahun itu memiliki solusi lain yakni meminta para pembalap termasuk Quartararo untuk meningkatkan keterampilan di atas motor.
“Mereka harus bisa mempertahankan diri di trek lurus. Pembalap Yamaha harus bisa menyalip dan tidak mudah disalip," tuturnya.
“Mereka sudah berhasil melakukannya. Senang melihat perkembangannya.
"Selama bertahun-tahun Yamaha adalah yang paling lambat," lanjut Crutchlow.
"Tapi sekarang itu perlu karena ada begitu banyak motor cepat di lapangan," pungkas eks rider LCR Honda tersebut.
Baca Juga: Fabio Quartararo Jadi Satu Pembalap yang Rugi Jika MotoGP Jepang 2022 Batal Digelar?
Source | : | Motorsport-total.com,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |