Sirkuit Motegi sendiri dikenal sebagai sirkuit yang menuntut, terutama aspek braking alias pengereman.
Akibat sudah lama absen dari kalender MotoGP, seri Jepang di sirkuit Motegi kali ini diprediksi akan terasa lebih sulit.
Terutama untuk pembalap-pembalap debutan maupun pembalap non-debutan yang belum pernah mencicipi Motegi saat merambah kelas premier.
Bos KTM Tech3, Herve Pocharal memprediksi bahwa peta kekuatan akan kembali sulit diterka, meski Honda dan Yamaha dikenal kuat di Motegi.
Selain karena lama tak berkunjung ke Motegi, kondisi cuaca di Jepang juga agak sulit diprediksi.
"Ini akan seperti sirkuit baru bagi kami, meski saya yakin kami (KTM) pun bisa kompetitif," kata Herve Poncharal dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Hanya saja cuaca memang tampaknya tidak dapat diprediksi jadi kami mungkin akan kesulitan untuk menavigasi kondisi trek," imbuhnya.
Para pembalap KTM Tech3 dua-duanya adalah pembalap rookie alias debutan, Remy Gardner dan Raul Fernandez.
Jelas ini akan menjadi tantangan ekstra bagi tim Poncharal.
Namun pria asal Prancis itu mengatakan bahwa kemungkinan timnya juga akan menyandarkan data dari tim pabrikan, KTM Red Bull, tepatnya dari pembalap Miguel Oliveira.
"Terakhir kali kami balapan di sini, Miguel Oliveira saat itu debut MotoGP di KTM. Sejak itu motornya telah meningkat pesat," kata Poncharal.
"Bagaimanapun kami senang bisa kembali ke sini, untungnya topan yang melanda pantai tenggara Jepang sudah beralih tepat waktu saat kami tibal."
"Kami senang bisa kembali ke Jepang setelah 3 tahun tidak ke sini," imbuhnya.
Selain faktor teknis, MotoGP Jepang 2022 juga diprediksi akan jauh lebih menguras mental sebab saat ini secara hitung-hitungan poin klasemen MotoGP 2022, tiga pembalap teratas hanya berselisih 17 poin, Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia dan Aleix Espargaro.
Membuat persaingan di ujung musim semakin panas dan menarik.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |