Penilaian itupun juga dilontarkan oleh salah satu legenda MotoGP, Max Biaggi.
Max Biaggi bahkan menyentil Bagnaia yang bagai seekor kucing sedang kesulitan memburu seekor tikus yang diumpamankan sebagai Fabio Quartararo.
"Pecco sudah memangkas poin demi poin dari Fabio di setiap balapan, tapi Fabio pun sedang dalam fase sebagai tikus, lari kencang dari kejaran kucing (Pecco, red) yang datang," kata Max Biaggi dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Dan perlu diingat bahwa Fabio adalah pembalap yang tangguh. Dia memiliki kualitas yang tinggi."
"Secara teknis jelas motornya kalah, tapi dengan caranya membalap, Yamaha masih bisa dibawa melaju," kata Biaggi.
Bagnaia dan semua pembalap Ducati bisa dikatakan punya motor yang kencang dan bagus.
Namun tetap saja, kualitas dari Fabio Quartararo yang mampu menutupi kelemahan M1, masih menahan Ducati untuk merebut puncak klasemen MotoGP musim ini.
Dengan kegagalan Bagnaia yang crash di Motegi, gap poin antara dia dan Quartararo kini sedikit menjauh lagi.
Fabio Quartararo masih di puncak klasemen dengan 219 poin.
Sedangkan Bagnaia ada di peringkat kedua, dengan 201 poin.
Namun di seri berikutnya, MotoGP Thailand 2022 yang berlangsung pekan ini, 30 September - 2 Oktober, Bagnaia diprediksi meroket.
Pasalnya MotoGP Thailand 2022 akan digelar di Sirkuit Buriram yang memiliki ciri khas trek lurus panjang, yang menjadi keunggulan Ducati.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |