"Ya itu yang tidak diharapkan, kalau salah satu keluar itu win-lost," kata Yoppy dikutip Sportfeat dari Bolasport.
"Satunya menang satunya kalah. Kita inginnya win-win."
"Jadi untuk soliditas ganda putra kan jadi bagus kalau win-win."
"Kalau win-lost berarti ada hal yang tidak ditangani dengan baik."
Baca Juga: MotoGP Thailand 2022 - 'Korban' Marc Marquez Terancam Absen Gara-gara Satu Hal
Yoppy menambahkan, win-win solution saat ini menjadi harga mati yang harus segera diputuskan oleh PBSI.
"Iya, karena kan untuk kebaikan negeri ini kan, ganda putra itu sendiri. Solusi yang harus ditawarkan."
Menurut Yoppy Rosimin, perselisihan antara pemain dan sang pelatih itu karena masalah miskomunikasi yang terjadi.
"Cuma miskom aja, yang kurang pas aja. Tambah lama kan tambah lebar. Makanya cari solusi win-win, itu yang paling ideal."
Yoppy Rosimin menyarankan PBSI untuk mempertemukan keduanya dan mencari solusi terbaik bagi dua belah pihak.
Baca Juga: Satu Sirkuit Anyar Bakal Jadi Tuan Rumah MotoGP 2023, Lokasinya di Asia Tengah!
"Ya (harus) ketemuan, menyambung komunikasi. Yang Terputus harus ditemukan PBSI tentunya," tambah Yoppy.
"Mereka di bawah PBSI dua-duanya. Ditemukan dan solusinya apa, pihak sini win-win-nya gimana pihak sana win-win-nya gimana."
"Yang diwawancara (Kevin) itu ada celah win-win solution. Yang satu tidak mau dilatih oleh Herry, yang satunya kalau tidak mau dilatih yaudah."
"Kan ada solusi ada asistennya di sana ada Aryono (Miranat). Tentu bisa menjadi jembatan yang megang Aryono."
"Kan win-win solution. Kevin oke, keinginan tidak dilatih Herry IP terpenuhi. Yang satunya pun tidak membawahi."
"Herry juga terpenuhi, programya satu, tapi handlingnya berbeda pelatihnya. Itu solusi," pungkasnya.
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |