Ada dua alasan di balik kegundahan pembalap asal Italia itu. Yang pertama adalah soal kesalahan fatalnya di seri Jepang pekan lalu.
Kesalahan sepele saat hendak menyalip Fabio Quartararo demi memperebutkan tempat ke-8, yang berakibat gagal finis alias DNF, ternyata masih terngiang-ngiang oleh Bagnaia.
"Saya masih tidak bisa menerima hasil itu," kata Francesco Bagnaia dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Perlu diketahui bahwa saya sudah jatuh sebanyak lima kali dan gagal finis lima kali di musim ini," lanjutnya.
"Jadi saya harus benar-benar merenungkan dan memikirkannya," ucap Bagnaia lagi.
Ia tak memungkiri bahwa itu adalah kesalahan yang sangat fatal, terutama untuknya yang sedang mengejar poin dari Quartararo dalam klasemen MotoGP 2022.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2022 - 'Korban' Marc Marquez Absen, Ini Sosok Penggantinya
"Itu jelas adalah kesalahan besar, sangat besar. Saya saat itu mencoba menyalip Fabio bahkan memiliki niat mau menyalip Vinales di depannya juga, tapi terlalu buru-buru dan jatuh."
"Untung saja saya tidak sampai menyeret Fabio saat kecelakaan, itu akan menjadi bencana dan cerita lain," kata Bagnaia.
Adapun kecemasan kedua adalah perihal potensi balapan hujan alias di trek basah. Bagnaia masih lemah balapan di trek basah.
Secocok apapun trek lurus yang bakal dilintasi, namun jika Bagnaia tak mampu kuat di trek basah, hasilnya sama saja,
"Kalian harus paham, bahwa saya lambat balapan di lintasan basah. Dan kemungkinan besar di seri Thailand ini balapan akan berlangsung d trek basah," ungkapnya.
"Kami akan bekerja keras mulai Jumat untuk bersiap menghadapi hari balapan, yang kemungkinan akan berlangsung di bawah hujan," kata Bagnaia.
"Saya bertekad untuk melakukannya dengan baik dan tidak membuat kesalahan lagi," pungkasnya.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |