"Dia langsung pergi ke ruangannyauntuk bersantai. Sulit juga bagi kami untuk menilai apa masalahnya karena belum berbicara dengannya. Kami harus berbicara, memeriksa telemetri dan memeriksa apakah itu cocok dengan apa yang dia katakan kepada kami nanti," imbuh Meregalli.
Kepala Kru Fabio Quartararo, Diego Gubellini saat itu juga menyampaikan bahwa ada sesuatu yang salah dengan M1, yang sebelumnya tak pernah terjadi.
"Kami memiliki masalah yang sama dengan semua rider Yamaha, kami kekurangan grip depan dan belakang," ungkap Gubellini.
"Ada yang salah dengan ban, kita perlu mencari tahu alasannya. Biasanya di lintasan basah kami mengalami masalah grip di bagian belakang saja, tapi entah bagaimana kali ini juga terjadi di bagian depan," tukasnya.
Permasalahan serius M1 Yamaha ini bahkan juga tercium oleh pihak Honda. Yakni pembalap penguji alias test rider, Stefan Bradl.
Menandakan bahwa upaya keras Fabio Quartararo menutupi celah Yamaha semakin tak tertahankan lagi.
"Hasil balapan di Thailand itu sangat-sangat pahit baginya karena dia tidak mendapatkan poin sama sekali," kata Stefan Bradl memandang nasib Quartararo.
"Dia tidak dapat menemukan perasaan (di atas motor). Dia marah dan kemudian menghindari semua wawancara."
Bradl bahkan sudah merasa bahwa masalah M1 begitu serius dan benar-benar harus jadi perbaikan untuk tim berlogo garpu tala itu jika mau menyelamatkan karier Quartararo.
"Banyak hal melintas di kepalanya. Tentu saja, ini tentang kejuaraan dunia MotoGP," kata Bradl.
"Saya pikir rem tangan (handbrake) telah menyala (ada yang sudah rusak, red)," ujar Bradl lagi.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |