Itu menjadi tonggak sejarah baru dalam dunia bulu tangkis Indonesia, sebagai gelar pertama di ajang Suhandinata Cup.
Sebagai juara bertahan, tak ayal peta kekuatan Indonesia juga masih terus dianggap sebagai ancaman utama pada Kejuaraan Dunia 2022.
Termasuk Malaysia yang masih menganggap Indonesia sebagai lawan kuat jelang Kejuaraan Dunia Junior 2022.
Sebagaimana yang dikatakan ganda putra junior Malaysia, Fazriq Razif.
"Jelas lawan-lawan tersulit bagi kami adalah pasangan-pasangan dari Jepang, China, Indonesia dan Korea Selatan," kata Fazriq yang berpasangan dengan Wong Vin Sean.
"Negara-negara itulah yang merupakan powerhouse badminton. Namun saya masih yakin kami (Malayasia) pun masih bisa punya kualitias yang menyamai mereka," imbuhnya menyemangati diri.
Kekuasaan Indonesia memang sangat kuat di edisi Kejuaraan Dunia 2019 lalu dengan kemenangan Piala Suhandinata usai mengalahkan China dengan skor 3-1 di babak final.
Baca Juga: Apriyani Rahayu Tahu Hal yang Harus Diperhatikan Siti Fadia untuk Jadi Ganda Putri Top Dunia
Pada edisi Kejuaraan Dunia Junior 2019 itu pula, Indonesia berhasil membawa pulang tiga medali.
Satu medali emas lewat ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, medali perak lewat ganda campuran Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil, medali perak dari ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi serta medali perunggu dari tunggal putra Yonathan Ramlie.
Tiga tahun berselang, nama-nama di atas kini sudah naik ke level senior.
Pada Kejuaraan Dunia Junior 2022, skuad Merah Putih akan mulai diperkuat dengan wajah-wajah baru.
Diantaranya Ester Nurumi Tri Wardoyo, Alwi Farhan hingga Muhammad Reyhan.
Source | : | Thestar.com.my |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |