Baginya, berbeda dengan Johann Zarco, Jack Miller telah melakukan hal yang benar, mengingat pembalap asal Australia itu secara hitung-hitungan juga masih berpeluang mengakhiri musim ini dengan gelar juara dunia.
"Miller tidak melakukan apa yang dilakukan Zarco karena di klasemen ia tertinggal 40 poin dari pemimpin klasemen dan hanya beberapa persepuluh detik di belakang Oliveira, berjuang untuk memenangkan balapan," kata Davide Tardozzi dikutip Sportfeat dari Corsedimoto.
"Jika Pecco (panggilan akrab Francesco Bagnaia) membutuhkannya di seri terakhir, ia pasti akan membantunya."
Kendati hanya finis di posisi ketiga, Francesco Bagnaia berhasil memangkas jarak poinnya menjadi dua poin saja.
Situasi itu juga tak terlepas dari hasil negatif yang diraih Fabio Quartararo di MotoGP Thailand 2022 usai finis di posisi ke-17.
Davide Tardozzi mengaku menunggu reaksi Fabio Quartararao di seri selanjutnya yang menggelar MotoGP Australia 2022.
Baca Juga: Jika Pindah ke MotoGP, Juara Dunia WSBK Toprak Razgatlioglu Tak Ragu Bercita-cita Selangit
MotoGP Australia 2022 sendiri akan digelar pada 14 hingga 16 Oktober mendatang.
"Perlombaan ini adalah reaksi sang juara," kata Davide Tardozzi lagi.
"Sekarang kita harus melihat bagaimana reaksi Quartararo di Australia," pungkasnya.
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |