Bagnaia menegaskan bahwa situasinya justru lebih rileks dan lebih nyaman daripada Quartararo.
Beban berat lebih ada pada Quartararo.
"Saya dalam kondisi terbaik saya. Berbeda dengan Moto2 saat itu. Saya berjuang untuk menang sepanjang waktu di depan, itu adalah situasi yang sama sekali berbeda. Sekarang saya jauh lebih baik dalam hal kecepatan dan mentalitas," tegas Francesco Bagnaia dikutip Sportfeat dari Speedweek.
Dengan tersisa tiga seri lagi, termasuk MotoGP Australia 2022, maka ada 75 poin yang diperebutkan.
Francesco Bagnaia merasa tekanan akan jauh lebih besar ada pada Fabio Quartararo sebagai pemuncak klasemen.
Selain itu, dari sisinya, Bagnaia cukup percaya diri dengan bekal motornya yang jauh lebih kompetitif, Desmosedici GP22.
Sedangkan Fabio Quartararo, menurut Bagnaia, saat ini dalam posisi lemah akibat masalah M1 Yamaha yang melempem sepanjang paruh kedua musim ini.
Baca Juga: Kalex Tak Suka Kerja Sama dengan Honda Dikupas Tuntas ke Publik
"Fabio saat ini yang harus dikalahkan," katanya.
"Dia adalah salah satu pembalap terkuat, juara dunia tahun lalu. Saya dalam situasi yang lebih baik daripada Fabio karena saya merasa lebih baik dengan motor saya," tegas Bagnaia.
"Saya tahu bahwa saya benar-benar dapat memberikan tekanan dan menyerang. Dia memiliki lebih banyak masalah dengan motornya, sedangkan motor kami lebih lengkap," tutup Bagnaia.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |