Situasi itu tentu begitu kontras dengan Francesco Bagnaia (Ducati) yang seusai gelaran MotoGP Australia 2022 menduduki peringkat pertama usai mengumpulkan 32 poin di waktu yang sama.
"Sulit," kata Aleix Espargaro dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Dalam tiga balapan terakhir kami telah menunjukkan bahwa bersama tim kami tidak dalam posisi untuk memperebutkan gelar juara."
"Kami kehilangan banyak poin, hanya mencetak dua belas poin dalam tiga balapan terakhir."
"Itu tidak cukup untuk memperjuangkan gelar juara."
"Secara teori masih mungkin," kata Aleix Espargaro.
Secara hitungan matematis, Aleix Espargaro sebenarnya masih memiliki peluang untuk menggondol gelar juara dunia MotoGP 2022.
Namun di dua seri tersisa, Aleix Espargaro harus mengumpulkan banyak poin sambil berharap Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo (Yamaha) yang berada di atasnya membuat kesalahan.
Pasalnya, dengan memiliki 206 angka kini ia berjarak 27 poin dari Francesco Bagnaia.
Sedangkan dengan Fabio Quartararo kini berjarak 13 poin.
Bagaimana pun, MotoGP 2022 merupakan musim terbaik selama karier Aleix Espargaro di kelas para raja.
Kendati menutup musim tanpa gelar, sang pembalap masih bangga dengan torehannya sepanjang musim ini yang sudah mengkoleksi enam kali podium dan satu kali kemenangan.
"Saya sangat bangga dengan musim ini," sambung Aleix Espargaro.
"Dengan dua balapan tersisa, Aleix dan Aprilia masih dalam perebutan mahkota."
"Tetapi dengan Pecco (sapaan akrab Francesco Bagnaia) dan Ducati yang sedang dalam performa terbaiknya dan tertinggal 27 poin, itu akan sangat sulit bagi saya," pungkasnya.
Jadwal seri selanjutnya, MotoGP Malaysia 2022 akan langsung digelar sepekan lagi pada 21 hingga 23 Oktober mendatang.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |