SportFEAT.com - Jelang MotoGP Malaysia 2022, pembalap Repsol Honda, Marc Marquez mengkritik motor Yamaha yang hanya cepat di sesi kualifikasi.
Fabio Quartararo sempat menutupi kelemahan Yamaha itu dengan tampil menekan sejak sesi kualifikasi.
Harapannya, Fabio Quartararo bisa memulai balapan dari front row.
Hal itu dilakukan agar Fabio Quartararo bisa memimpin balapan dan cepat menjauh dari rombongan beberapa pembalap.
Baca Juga: MotoGP Malaysia 2022 - Lin Jarvis pun Sudah Mengakui Motor Yamaha Paling Lemah
Strategi itu terbukti ampuh usai Fabio Quartararo sempat mampu unggul 91 poin dari Francesco Bagnaia.
Sayangnya jelang balapan di MotoGP Malaysia 2022, Fabio Quartararo terancam gagal mempertahankan gelar juara dunianya.
Pasalnya, pembalap asal Prancis itu kehilangan takhtanya usai gagal finis di MotoGP Australia 2022.
Kini, Fabio Quartararo gantian tertinggal 14 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati) yang berada di puncak.
"Apa yang dilakukan Fabio sangat bagus," kata Marc Marquez dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Ia memiliki motor yang kompetitif, tetapi hanya untuk sesi latihan."
"Untuk bertarung dalam balapan ketika Anda memiliki tenaga mesin yang pelan, itu lebih sulit."
"Seperti yang telah ditunjukkan Fabio pada paruh pertama musim ini: Jika ia memimpin balapan, ia akan menjauh."
"Sebaliknya, jika ia tidak memimpin dan bertahan di tengah-tengah rombongan, maka Anda akan terjebak di sana, terutama saat melawan Ducati."
"Tidak ada yang bisa Anda lakukan. Karena mereka (Ducati) memiliki pengendara yang bagus dan mereka juga bagus pada rem dan akselerasi."
"Jadi, ini menjadi semakin sulit."
"Tetapi jika dia melakukannya seperti di paruh pertama musim, dia bisa melakukannya lagi di dua balapan terakhir."
"Mari kita lihat, Pecco tentu saja juga menunjukkan paruh kedua musim yang hebat."
"Keduanya layak mendapatkannya."
Baca Juga: MotoGP Malaysia 2022 - Agresivitas Marc Marquez Telah Kembali dan Siap Jadi Ancaman
Di sisi lain, Francesco Bagnaia bisa mengunci gelar di MotoGP Malaysia 2022.
Jika berhasil, pembalap yang akrab di sapa Pecco Bagnaia itu menjadi pembalap Italia pertama yang menjadi juara dunia MotoGP setelah Valentino Rossi.
Selain itu, ini akan menjadi pesta bagi tim pabrikan Ducati yang sudah puasa gelar pembalap selama 15 tahun.
Casey Stoner menjadi pembalap terakhir Ducati yang meraih titel juara.
"Ini adalah kesempatan pertama Pecco dan saya kira ia memiliki kesempatan besar di sini untuk meraihnya," lanjut Marc Marquez.
"Tetapi pada saat yang sama, ini adalah kesempatan terakhir bagi Fabio."
"Ia harus bereaksi. Menjadi juara seperti dirinya, ia akan bereaksi, saya mengharapkan itu."
"Akan sangat baik untuk melihat bagaimana mereka akan menekan selama akhir pekan, terutama Fabio."
"Ia sudah mengambil risiko di Australia, tetapi sekarang ia harus mengambil risiko nyata jika ia masih ingin memiliki peluang di Valencia," tukasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |