SportFEAT.com - Managing Director Yamaha, Lin Jarvis mulai mengakui keunggulan Ducati jelang akhir musim MotoGP 2022 yang berpotensi gondol juara dunia pembalap.
Pujian dan respek besar mulai ditunjukkan bos Yamaha, Lin Jarvis pada tim rival Ducati menjelang akhir musim MotoGP 2022.
Tidak seperti Lin Jarvis yang biasanya menyindir, kali ini pria asal Spanyol itu mulai mengakui bahwa Ducati benar-benar bangkit menguasai MotoGP.
Desmosedici GP milik Ducati kini sudah tidak lagi dianggap jagoan hanya di sirkuit tertentu seperti Mugello, Catalunya atau Spielberg di Austria.
Baca Juga: Pembelaan Franco Morbidelli yang Tak Terima Dianggap Lakukan Manuver Ngawur di MotoGP Malaysia 2022
Melainkan sudah hampir merajai semua sirkuit dalam kalender kompetisi MotoGP.
Bisa dilihat dari total kemenangan Francesco Bagnaia di paruh kedua musim ini, dengan 7 capaian gelar juara. Belum lagi gelar juara yang diraih rider Ducati lain seperti Jack Miller, Enea Bastianini dan Jorge Martin.
Catatan impresif ini tampaknya mulai membuat Lin Jarvis, yang biasanya masih 'meremehkan' Ducati, perlahan mulai menaruh respek besar atas apa yang sudah diupayakan Gigil Dall'Igna dalam pengembangan motor si Merah Borgo Panigale.
"Ya, itu benar," aku Lin Jarvis yang mulai mengakui keunggulan Ducati, dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Di masa lalu kami selalu tahu bahwa kami memiliki kelemahan pada motor kami. Tapi kami juga tahu kekuatan M1. Ini telah memungkinkan kami untuk memenangkan enam kejuaraan dunia sejak gelar Ducati terakhir pada tahun 2007 – dengan Valentino, Jorge Lorenzo dan Fabio," jelas Jarvis.
"Tetapi sekarang kami tidak lagi memiliki keunggulan itu pada tahun 2022. Sedangkan mereka (Ducati) telah meningkatkan daya henti, menikung, berbelok, dan kecepatan menikung. Selain itu, mereka memiliki mesin yang sangat-sangat kuat," aku Jarvis.
Sebelum ini, Jarvis beberapa kali terlibat perang urat saraf dengan petinggi Ducati.
Biasanya soal keunggulan perbandingan motor mereka dan menyentil bahwa Ducati hampir percuma punya banyak rider di grid tapi tetap susah juara dunia.
Baca Juga: Marc Marquez Berhasil Menutupi Kelemahan Honda di MotoGP Malaysia 2022
Namun kini keadaan berbalik, Jarvis menilai inovasi Ducati yang masif membantu tim pabrikan Italia itu memiliki motor super kompetitif.
"Jika Anda melihat sekelompok pembalap Ducati yang biasanya berada di depan, pasti tidak pernah hanya satu orang, yang ada sekelompok," jelas Jarvis.
"Kita sudah melihat para juara seri MotoGP dengan tujuh pembalap berbeda tahun ini. Motor Ducati ini adalah paket yang kuat."
"Dan bagi kami sulit ketika dalam kasus Yamaha, kami hanya memiliki satu pembalap yang dapat memberikan performa maksimal," lanjut Jarvis merujuk pada Fabio Quartararo.
Ducati kini benar-benar tinggal match poin di seri terakhir MotoGP Valencia 2022.
Hanya dengan finis berapapun dan mencegah Fabio Quartararo juara di seri tersebut, Francesco Bagnaia dipastikan jadi juara dunia musim ini.
Sedangkan Quartararo, jalannya untuk mempertahankan gelar cukup terjal. Syaratnya harus jadi juara di Valencia ditambah Bagnaia mencatatkan DNF atau finis di luar 15 besar (nirpoin).
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |