Start mereka tak bagus dan banyak melakukan unforced error.
Rotasi mereka juga amburadul tiap kali dipancing lawan dengan bola-bola lob tinggi.
Banyak sisi-sisi kosong yang dengan sangat empuk menjadi sasaran lawan untuk melakukan placing.
Ditambah lagi, defence Zacha/Bela masih terlihat sangat rapuh di awal gim pertama lantaran pasangan Jerman sering mudah menjebol pertahanan mereka dengan satu kali smes.
Harapan sempat tersemat kala Zacha/Bela menunjukkan adanaya kebangkitan. Perlahan tapi pasti mereka mengejar ketertinggalan bahkan ketika memasuki poin krusial.
Dari tertinggal 3-11, Zacha/Bela melaju hingga 18-20. Istilah telat panas mungkin cukup menggambarkan permainan mereka.
Namun sayangnya, Zacha/Bela gagal melanjutkan tren positif itu setelah salah melakukan antisipasi bola, dan gim pertama pun terenggut dengan skor tipis 19-21.
Memasuki gim kedua, ibarat diesel yang sudah panas, laga mungkin diprediksi akan masih dipegang Zacha/Bela setelah mereka nyaris epic comeback di gim pertama.
Akan tetapi, lagi-lagi start buruk jadi momok bagi mereka. Zacha/Bela langsung tertinggal cepat 1-5.
Sempat tertinggal 4-7 lalu menyamakan kedudukan menjadi 7 sama, kemudian tertinggal lagi 9-12 dan menyamakan kedudukan 12 sama, namun usaha itu tidak berhasil.
Di angka 12, Zacha/Bela justru stuck dan akhirnya lawan yang terus melaju hingga mengambil alih kendali permainan dan memastikan kemenangan.
Zacha/Bela kalah dengan skor akhir 19-21, 17-21.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |