"Kami bisa puas dengan performanya. Kondisi lintasan memang menentang kami, tetapi kami melakukan pembatasan kerusakan dan memberikan segalanya untuk menjaga perebutan gelar tetap hidup hingga akhir musim," kata Massimo Meregalli dikutip Sportfeat dari Speedweek.
Meregalli juga menegaskan bahwa apa yang telah ditunjukkan Fabio Quartararo turut mmebuat tim Yamaha-nya tersengat untuk terus berupaya optimistis.
Berjuang sampai akhir dan dengan perlawanan walau akhirnya kalah jauh lebih terhormat dan memuaskan daripada tidak bisa berbuat apa-apa.
"Fabio melakukan segalanya dengan benar," kata pria berusia 51 tahun itu dengan gembira.
"Dia membalap dengan keadaan cedera tangan, tetapi dia tidak menunjukkannya saat balapan. Dia menjaga kecepatannya sepanjang balapan dan itu tidak bisa lebih baik."
"Podium sangat penting baginya dan tim karena kami membuktikan bahwa kami tidak bisa menyerah tanpa perlawanan," tegas Meregalli.
Nasib siapa yang bakal jadi juara dunia MotoGP 2022 akan benar-benar ditentukan di seri pamungkas MotoGP Valencia 2022 yang akan bergulir pada 4-6 November.
Pecco Bagnaia hanya butuh finis berapapun asal lebih baik dari Quartararo.
Sedangkan Quartararo jika masih ingin mempertahankan mahkotanya, wajib menjadi juara di Valencia ditambah hasil Bagnaia nirpoin atau DNF.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |