"Meski begitu, ada juga pemain dengan performanya justru naik, seperti pada pasangan ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, ganda campuran Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati," lanjut Rionny.
Rionny tetap mengapresiasi perjuangan para pemain Indonesia di pelatnas PBSI yang sudah berjuang.
Hanya, Rionny ingin memperbaiki faktor non-teknis yang masih mengusik permainan wakil Indonesia, yakni aspek mental.
"Ini dikarenakan faktor non-teknis yaitu persoalan mental," jelas Rionny.
"Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah dan catatan serius bagi saya, para pelatih, dan yang utama atletnya itu sendiri," jelasnya.
"Selain itu, penurunan performa di Prancis ini juga karena strategi permainan di poin-poin kritis yang tidak tepat. Pemain juga tidak fokus, kurang tenang, dan kurang konsisten. Sehingga pemain masih banyak melakukan kesalahan sendiri pada saat kondisinya lagi tegang," lanjut Rionny.
Rionny menuturkan bahwa segenap jajaran pelatih di PBSI telah bersiap melakukan evaluasi, terutama dari analisis rekaman video terkait kekurangan para pemain.
"Ini (tujuannya) menganalisis kelemahan dan kelebihan diri sendiri dan lawan. Selain itu berusaha mencari dan memberikan solusi terbaik kepada atlet di masing-masing sektor, baik secara mental maupun teknik," tutur Rionny.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |