Sedangkan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), sukses meraih tiga gelar juara di awal musim dan membuatnya seperti hero yang melawan banyak musuh.
Akan tetapi memasuki paruh kedua MotoGP 2022, kedua rider yang bersaing sengit memperebutkan gelar juara dunia itu kini mulai bertukar nasib.
"Sepertinya Ducati yang sangat bagus menurut saya, Pecco telah berubah dari mangsa menjadi predator mengingat bagaimana musim dimulai dan bagaimana perkembangannya sekarang,” kata Danilo Petrucci dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Sayangnya, di sisi lain Fabio telah berubah menjadi kelinci yang diburu predator, dia memiliki semua lawan Ducati di sekelilingnya.."
Baca Juga: Jelang Berpisah, Pol Espargaro Lontarkan Komentar Menohok Soal Marc Marquez dan Honda
"Jujur saja saya tidak menyangka Pecco begitu bagus dan konsisten. Karena di paruh pertama musim, sepertinya semuanya sudah hilang," jelas Petrucci.
"Sementara saya juga tetap bangga lihat Fabio karena saya melihat nya seperti David melawan Goliat. Sampai beberapa bulan yang lalu, tidak terpikirkan oleh seorang pebalap untuk bertarung dengan 8 pembalap Ducati,” kata Petrucci.
"Memang ketika Anda melihat bahwa Anda kehilangan lebih banyak poin padahal Anda memberikan segalanya, tetapi itu tidak cukup, itu wajar kalau dia merasa sedih," pungkasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |