Dari shuttlecock, Leo/Daniel masih meraba-raba karakter kok yang digunakan pada turnamen BWF World Tour Super 300 itu.
Sedangkan kendala lainnya adalah dari sisi lapangan.
Menurut Leo, lapangan yang digelar di Saarlandhalle, di Saarbrucken, Jerman itu agak keras, dan bisa mempengaruhi laju kaki dan kondisi fisik pemain saat melakukan diving atau aksi penyelamatan yang sampai tersungkur.
"Kami masih coba-coba dulu dengan karakter shuttlecock yang digunakan di Hylo Open. Soalnya karakter shuttlecock-nya berbeda dengan yang dipakai di French Open lalu," jelas Leo dalam siaran pers PBSI.
"Jalannya pertandingan seperti biasa, kami main normal saja. Cuma yang banyak dikeluhkan semua pemain, yaitu lapangannya terlalu keras," lanjut Leo.
Baca Juga: Hylo Open 2022 - Terungkap Alasan Rinov/Pitha Sampai Susah Payah Hadapi Lapis Kedua Jerman
Kendala dan tantangan-tantangan demikian, diharapkan Leo/Daniel segera mereka atasi.
Sebab di babak 16 besar Hylo Open 2022, juara Singapore Open 2022 itu sudah akan langsung bertemu unggulan pertama sekaligus ganda putra ranking satu dunia asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
"Menghadapi pertandingan di babak kedua, semua pemain sebenarnya punya peluang. Artinya semua pasangan punya kans bisa menang," ujar Leo optimistis.
Leo/Daniel menjadi satu-satunya wakil ganda putra Indonesia yang tersisa di Hylo Open 2022.
Sebab satu pasangan Indonesia lainnya yang turun di turnamen ini, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, sebelumnya sudah langsung kalah di babak pertama dari Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan asal Taiwan.
Source | : | Djarum Badminton |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |