"Pola latihan saya sudah sangat berbeda sejak mentas dari kelas Moto2 dan saya harus terus menjaga berat badan saya serendah mungkin karena saya sudah sangat tinggi," ungkap Luca Marini dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Sekarang lebih sulit rasanya di MotoGP. Saya mencoba lebih ketat dengan latihan dan diet saya. Karena di kelas ini tidak ada berat minimum."
"Bahkan ada selisih 10 kg antara saya dengan pembalap Ducati lainnya. Meskipun motor kami banyak power tapi untuk saya bisa berbeda karena perilaku motor, dan berat badan saya membebani ban juga berbeda dengan mereka," tukasnya.
Di kelas utama MotoGP, hanya ada aturan berat minimum untuk sepeda motor yakni 157 kg untuk motor 1000cc.
Untuk berat badan pembalap, tidak ada syarat pasti.
"Di banyak sirkuit, kami lihat dan kami analisis, ternyata saya memberi lebih banyak tekanan pada ban karena berat badan saya lebih berat (dari yang lain)," kata Marini.
"Anda harus memberi lebih banyak tekanan pada ban untuk berakselerasi dengan cara yang sama. Namun pada akhirnya meski tidak kehilangan apapun dalam hal akselerasi, tapi energi yang Anda transfer ke ban lebih besar."
"Jadi ini yang kami harus hati-hati terutama dengan ban belakang," jelasnya.
Marini sangat berharap akan ada syarat berat badan minimum di MotoGP dengan segera dan sejelas mungkin.
"Ya itu sangat masuk akal. Saya tidak tahu mengapa mereka (Dorna) tidak memperkenalkannya lebih awal. Saya pikir itu akan lebih adil," katanya.
"Mengapa pembalap yang lebih berat harus 'dihukum' karena bobotnya, ini kan tidak masuk akal. Jadi lebih baik akan ada syarat minimum berat badan."
"Dengan begitu pembalap yang terkecil pun bisa menerima manfaatnya," jelasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |