"Jalannya pertandingan, di gim pertama saya lebih terbawa ke ritme dan pola permainan yang dikembangkan Chou," aku Anthony Ginting.
"Jadi (saya) kurang bisa berkembang."
"Saya tertinggal banyak dalam perolehan angka."
"Sempat bisa menyusul, tetapi akhirnya kalah."
"Meskipun kalah, di gim pertama itu bisa menyusul, saya sudah mulai bisa membawa Chou masuk ke pola dan ritme permainan saya."
Momen sempat menyamakan kedudukan di gim pertama membuat kepercayaan diri Anthony Ginting bertambah.
Pada gim kedua dan awal gim ketiga giliran Anthony Ginting yang mendikte permainan Chou Tien Chen.
Baca Juga: Rexy Mainaky Ogah Panik di Tengah Gempuran Perginya Para Ganda Campuran Senior Malaysia
Kendati begitu, keunggulan 20-17 Anthony Ginting sempat mampu disamakan hingga terjadi adu setting poin.
"Begitu juga di gim kedua, saya bisa lebih yakin karena Chou terbawa dan mengikuti ritme permainan yang saya kembangkan," sambungnya.
"Gim ketiga sewaktu saya unggul, mungkin jadi kurang tenang."
"Jadi terburu-buru untuk mengangkat dan mendorong shuttlecock."
"Hal itu malah membuat Chou lebih enak."
"Dia malah bisa menyusul dan menyamakan kedudukan hingga 20-20."
Saat kedudukan skor di angka 22-22, sempat terjadi insiden Chou Tien Chen di fault akibat dinilai shuttlecock sudah menyentuh lapangan sebelum dikembalikan.
Baca Juga: Final Hylo Open 2022 - Ginting Jajaki Final Kedua Tahun Ini, Duel Jilid 14 Kontra Jagoan Taiwan
Eks ranking satu dunia itu sempat memprotes keputusan umpire hingga membuat laga berhenti sejenak.
Beruntung, Anthony Ginting mengaku tak terganggu dengan situasi itu.
"Buat saya, keputusan umpire tersebut tidak membuat saya terganggu," tutur Anthony Ginting.
"Tapi itu memang momen yang kurang menguntungkan buat Chou, karena hal itu terjadi di poin kritis."
"Saya pun pernah merasakannya hal seperti itu pada final Hong Kong Open lalu."
"Kemenangan ini secara spesial saya persembahkan buat mama," pungkasnya.
Source | : | PBSI.id |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |