"bahkan meskipun motornya memiliki lebih banyak masalah daripada saya."
"Saya masih percaya bahwa Fabio adalah pembalap yang lebih lengkap dibandingkan dengan saya," tukasnya lagi.
Dari segi ambisi, tekad juang, bahkan secara psikologis yang menyeret ke mental, Francesco Bagnaia mengakui bahwa Fabio Quartararo lebih unggul darinya.
Baca Juga: Kini Berseragam Gresini, Alex Marquez Lontarkan Komentar Menohok Ke Honda
Kalau bisa menyebut apa kelemahan Quartararo, Bagnaia menilai hal itu adalah motornya yang lambat.
"Ya, saya mengatakan itu di Sachsenring dan sampai sekarang saya masih percaya bahwa Fabio adalah salah satu pembalap paling lengkap," ucap Bagnaia.
"Karena dia tidak pernah kehilangan ambisi dan kemauannya, meskipun dia memiliki motor yang lebih lambat," imbuhnya.
Baca Juga: Jadi Juara Dunia, Francesco Bagnaia Mulai Dihadapkan Dilema Klasik
Francesco Bagnaia sendiri berhasil menjadi juara dunia setelah unggul 20 poin dari Fabio Quartararo sampai seri pamungkas di MotoGP Valencia 2022 lalu.
Meski finis di belakang Quartararo, Bagnaia sudah pasti unggul dalam klasemen MotoGP 2022 dan dipastikan menjadi juara dunia musim ini.
Keberhasilan Francesco Bagnaia itu sekaligus memutus paceklik gelar juara dunia pembalap Ducati yang terakhir kali meraihnya pada 2007 lewat Casey Stoner.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |