"Hari ini (8/11/2022) saya keluar sebagai atlet independen untuk meraih mimpi saya."
"Saya mengucapkan terima kasih kepada BAT, terutama untuk Ketua BAT, Khunying Pattama Leesawattrakul, serta atas dukungan asosiasi selama 8 tahun terakhir," ujar Wangcharoen.
Pemain yang juga meraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2019 itu tidak memberikan alasan lebih lanjut soal keputusannya keluar dari pelatnas.
Namun yang pasti, ambisi Wangcharoen untuk bersaing di pentas internasional masih membara.
Wangcharoen mengaku ingin kembali mendobrak peringkat 20 besar dunia, setelah prestasinya bisa dikatakan menurun drastis beberapa turnamen terakhir, di mana ia sering tersingkir lebih awal.
Baca Juga: Hendrawan Sebut Tunggal Putra Malaysia Ini Keliru Adaptasi Pola Permainannya Sendiri
Salah satu langkah Wangcharoen dalam menghadapi perubahan kariernya kini adalah dengan memilih tim independennya sendiri, dalam hal ini adalah penunjukkan sosok pelatih, yang masih dirahasikan namanya.
Sekarang PR besar Wangcharoen setelah keluar dari pelatnas BAT sudah pasti adalah persoalan sponsor.
Sebab biaya mengikuti turnamen dan akomodasi di luar negeri cukup menguras kantong.
Belum diketahui apakah Kantaphon Wangcharoen masih akan memakain sponsor Yonex seperti saat masih di pelatnas.
Namun sejaih ini Kantaphon Wangcharoen tercatat mendaftarkan diri ke Australian Open 2022 pada 15-20 November mendatang. Di babak pertama ia akan melawan Weng Hong Yang dari China.
Di sisi lain, dengan keluarnya Kantaphon Wangcharoen, maka sparing latihan si bocah ajaib Thailand, Kunalvut Vitidsarn turut berkurang. Kini tunggal putra Thailand di kategori senior hanya ada Sitthikom Thammasin yang masih wara-wiri di turnamen internasional BWF.
Source | : | Siamsport.co.th |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |