Apalagi, Honda dan Yamaha sekarang sama-sama seperti hanya mengandalkan satu pembalap saja, Marc Marquez dan Fabio Quartararo.
"Saya khawatir melihat fenomena ini untuk kesehatan dua pabrikan Jepang lainnya (Honda dan Yamaha), setelah melihat bahwa petualangan Suzuki berakhir tahun ini di MotoGP," kata Davide Brivio dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Saya pikir mereka harus benar-benar mengubah langkah mereka untuk mengikuti perkembangan sekarang," imbuh Brivio.
Petinggi pabrikan Jepang Mungkin Terkejut
Baik Honda dan Yamaha mungkin bisa dikatakan sedang sama-sama rentan saat ini.
Honda baru bisa mencetak podium di akhir musim lewat kembalinya Marc Marquez.
Sedangkan Yamaha, juga hanya bisa juara dan podium lewat Fabio Quartararo. Bahkan musim depan di MotoGP 2023, tim pabrikan Iwata itu akan jadi tim sebatang kara, sama seperti Suzuki yang tak punya tim satelit.
Baca Juga: Hasil Tes MotoGP Valencia: Marc Marquez Frustrasi, Tim Satelit Baru Aprilia Bikin Kejutan
Berkaca dari hasil tes Valencia 2022 kemarin pun, Honda dan Yamaha sama-sama menuai feedback negatif dari Marquez dan Quartararo.
Marc Marquez finis ke-14, Quartararo juga cuma bisa di peringkat kesembilan.
Intinya sama, motor keduanya sama-sama dirasa lambat dan tidak ada perubahan signifikan dari mesin sebelumnya.
"Dari sudut pandang teknis, MotoGP ini terus berkembag, berubah dan tumbuh. Mungkin orang Jepang sedikit terkejut dengan semua ini," ucap Brivio.
"Tapi jika mereka ingin terus bertahan di kompetisi ini, mereka harus wajib meninjau beberapa hal," tegas Brivio.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |