SportFEAT.com - Manajer RNF Aprilia, Wilco Zeelenberg langsung merasakan perbedaan kontras antara Yamaha dengan Aprilia, usai bergabung jadi tim satelit Aprilia.
RNF Racing resmi jadi tim satelit Aprilia mulai MotoGP 2023.
Kerja sama RNF dan Aprilia pun sudah terlihat sejak menjalani tes Valencia 2022 pada Selasa (8/11/2022) lalu.
RNF Aprilia pun langsung menuai hasil positif dalam 'debut' mereka menjajal RS-GP, lewat dobrakan Miguel Oliveira yang finis keempat tercepat pada hasil tes Valencia itu.
Baca Juga: Valentino Rossi: Ducati Sukses Buat Semua Tim MotoGP dalam Masalah
Feedback dua pembalap RNF Aprilia, Oliveira dan juga Raul Fernandez juga sama-sama positif.
Sesama mantan rider KTM itu mengaku lebih gesit dan menyukai bentuk motor RS-GP Aprilia yang lebih 'ramping' dan mudah untuk melakukan manuver.
Namun lebih dari itu, Wilco Zeelenberg selaku Manajer Tim RNF Aprilia menyoroti hal lain yang tak kalah terasa sangat berbeda dibanding pengalamannya selama bernaung di tim satelit Yamaha sebelumnya.
Menurut Wilco Zeelenberg, Aprilia membangun komunikasi lebih mudah dengan tim satelit. Bahkan lebih dekat.
Wilco Zeelenberg tidak memungkiri bahwa sewaktu masih di Yamaha, koneksi dengan pabrikan Iwata pun sejatinya juga cukup dekat.
Hanya saja, masalah bahasa biasanya sedikit jadi kendala.
"Ya, dalam hal apapun (cara kerja Aprilia berbeda dengan Yamaha). Komunikasi kami agak lebih mudah," kata Wilco Zeelenberg dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Orang Italia memang tidak semua berbicara bahasa Inggris dengan baik, tapi orang Jepang pun berbicara bahasa Inggrisnya sedikit kurang jelas. Ini bukan hanya tentang berbicara, tapi paham apa yang dimaksud juga sangat penting."
"Karena Anda bisa salah paham dengan cepat jika Anda salah menjawab ya atau tidak," tukas pria asal Belanda itu.
Baca Juga: Jomplang dengan Honda, Alex Marquez Ungkap Perbedaan Mengejutkan Gabung Tim Satelit Ducati
Selain dari komunikasi, perbedaan besar yang dirasakan Wilco Zeelenberg adalah budaya kerja.
Wilco Zeelenberg memahami bahwa budaya kerja tim pabrikan Jepang cukup kuat. Namun di sisi lain hal ini bisa masuk kategori kolot dan enggan mengikuti perkembangan zaman.
Sedangkan Aprilia, terbuka dengan perkembangan dan fleksibel untuk mengikuti kemajuan MotoGP.
"Ada perbedaan besar dalam budaya," kata Wilco Zeelenberg.
"Kami tahu bahwa dengan pabrikan Jepang, mereka tidak akan pernah berubah (sulit, red)."
"Tapi dengan tim Italia, itu jelas semua tentang balapan mereka meminta arah yang jelas. Mereka tahu cara kerja kami kita harus ahli. Bagi mereka, ini semua tentang kinerja secara efisien tanpa harus berputar-putar," tandasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |