Sedangkan Jonatan Christie di periode yang sama mampu menembus tiga final, Korea Open 2022, Kejuaraan Asia 2022, Swiss Open 2022.
Sayangnya hanya Swiss Open 2022 saja Jonatan Christie keluar sebagai pemenang.
"Sebenarnya prestasi Ginting dan Jonatan atau sekarang yang ada di Indonesia dibilang jelek ya semestinya tidak ya," tutur Hendrawan dikutip Sportfeat dari Antara.
"Generasi mereka adalah generasi yang akan selalu dibandingkan dengan generasi Taufik (Hidayat)."
"Indonesia pernah mengalami generasi yang terbaik seperti Taufik, Malaysia pun ada satu generasi seperti Lee Chong Wei."
Menurut Hendrawan, torehan tunggal putra sekarang pasti akan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Namun, membanding-bandingkan dua generasi bukanlah hal yang bijak.
Karena menurut juara dunia 2001 itu, setiap pemain memiliki cara masing-masing meraih kesuksesan.
Hendrawan juga meminta masyarakat tidak terlalu menaruh harapan lebih kepada Anthony Ginting, Jonatan Christie dan lainnya untuk setara dengan Taufik Hidayat.
Karena hal itu bisa menjadi beban dan membuat pemain sulit berkembang.
"Generasi setelah mereka apapun hasilnya pasti akan dibandingkan," kata Hendrawan.
"Tapi kan tidak semua orang bisa jadi seperti Taufik, Lin Dan, tidak semua orang bisa menjadi Susy Susanti."
"Kalau seperti saya banyak, karena saya bukan seorang legenda," tuturnya sambil tersenyum.
Hendrawan juga menambahkan sosok pelatih punya peran penting di perkembangan seorang atlet.
Namun, eksekusi terakhir tetap ditentukan oleh sang atlet itu sendiri.
"Kita pelatih kan mendampingi," imbuh Hendrawan.
"Seperti balap reli, mereka jadi driver dan kami navigator." "Pelatih memberikan arahan, tinggal si atlet yang mau ke arah mana," pungkasnya.
Source | : | Antaranews.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |