Dejan/Gloria sebenarnya mampu tampil dominan di gim pertama.
Dejan/Gloria juga menampilkan reli-reli menarik dan defence tangguh yang tak mudah roboh diserang lawan berkali-kali.
Variasi pukulan Dejan juga berhasil mengecoh lawan.
Sementara pasangan Korea Selatan lebih banyak melakukan unforced error.
Namun pada gim kedua, setelah perpindahan lapangan, start Dejan/Gloria tidak terlalu bagus, mereka langsung tertinggal cepat sampai 1-5.
Banyak kesalahan antisipasi yang dilakukan Dejan/Gloria dalam menghadapi pukulan lawan, hingga permainan mereka tidak berkembang dan gim kedua direbut pasangan Korea Selatan.
Pada gim ketiga, startnya hampir sama, Dejan/Gloria kembali ketinggalan cukup cepat 1-5.
Bahkan di gim ketiga ini, Dejan/Gloria hampir tak bisa mengembangkan permainan mereka. Beberapa kali pengembalian bola mereka tanggung dan justru jadi sasaran empuk untuk lawan.
Dalam kondisi tertekan dan fisik yang menurun, fokus Dejan/Gloria sudah terlihat goyah hingga tertinggal 4-12.
Pada akhirnya mereka kalah dengan cukup telak di gim ketiga dengan skor 8-21.
Terlepas dari itu, Dejan/Gloria memang bertanding di Australian Open 2022 dengan banyak menguras tenaga.
Pasangan independen itu sudah melakoni laga rubber game sejak babak kedua dan babak perempat final.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |