Sayangnya di paruh kedua, kegemilangan Lee Zii Jia tak secemerlang sebelumnya.
Torehan terbaik peraih All England Open 2021 itu hanya mampu menjadi runner up Denmark Open 2022.
Melihat torehan itu, Ong Ewe Hock menilai performa Lee Zii Jia sebenarnya tak terlalu buruk.
"Menurut saya, musim ini bukanlah musim yang buruk bagi Zii Jia di tahun pertamanya sebagai pemain profesional. Dengan dua gelar dan satu runner-up," kata Ong dikutip Sportfeat dari NST.
"Dia juga menjadi semifinalis di All England Open 2022 dan Indonesia Open 2022, yang merupakan ajang Super 1000."
"Dengan hasil ini, ia naik tiga tingkat ke peringkat 2 dunia."
"Ini menunjukkan bahwa ia sedang menuju ke arah yang benar."
"Kita tidak boleh bersikap keras karena tidak ada pemain yang bisa memenangkan setiap turnamen."
Tak hanya itu, Ong Ewe Hock juga memberi saran agar Lee Zii Jia tetap harus berkembang pada tahun depan.
Musim depan akan dibuka dengan ajang Malaysia Open 2023 (10-15 Januari) yang akan naik kelas dari Super 750 menjadi 1000.
"Ia harus berkembang dari kemenangan tahun ini," tutur Ong.
"Dengan dua gelar yang bisa ditunjukkannya musim ini, ia harus mengincar tiga atau empat gelar tahun depan."
"Mudah-mudahan, ia dapat memulai musim dengan memenangkan Malaysia Open pada bulan Januari."
"Ketika Anda adalah pemain top, orang-orang akan menilai performa Anda."
"Zii Jia harus memperkuat permainannya dan menganalisis lawan-lawannya."
"Dia harus menemukan solusi untuk melawan semua tantangan ini," pungkasnya.
Source | : | Nst.com.my |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |