"Pasangan lapis kedua ganda putra kami harusnya tidak hidup dalam bayang-bayang Chia/Soh," kata Rexy dikutip Sportfeat dari The Star.
"Mereka sudah tak boleh berpikir jadi yang kedua tapi harus ikut berjuang jadi nomor satu juga, tegas Rexy.
Rexy berharap persaingan internal di pelatnas BAM antara para ganda putra bisa terjadi dengan sehat, semua pasangan saling bersaing menunjukkan yang terbaik.
Sehingga dengan begitu, hasilnya akan menguntungkan mereka sendiri.
"Sze Fei/Izzuddin dan Wei Chong/Kai Wun sudah bisa mempersempit jarak dengan Chia/Soh, tapi pertanyaannya apakah mereka punya determinasi (tekad kuat) dan semangat untuk bertarung dalam situasi sulit?" kata Rexy.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Gregoria Mariska Mulai Dekati 15 Besar usai Tembus Final
Rexy menyoroti performa menurun drastis para ganda putra Malaysia.
Chia/Soh sudah pernah disinggung harus mampu membuktikan diri bahwa mereka memang layak memegang titel Juara Dunia, apalagi sampai sekarang Chia/Sooh belum pernah juara turnamen reguler BWF.
Sedangkan dua pasangan pelapis, Goh/Nur dan Man/Tee, mereka menunjukkan performa menurun setelah masing-masing berhasil meraih satu gelar juara BWF World Tour.
Goh/Nur sejak German Open 2022, Man/Tee sejak Taipei Open 2022.
"Ketika mereka bermain di sebuah turnamen, mereka harus berpikir untuk jadi juara dan bukan mengharapkan pasangan senior yang akan melakukan pekerjaan itu," tegas Rexy.
"Kami harus mencontoh cara Indonesia, di mana pasangan ganda putra mereka sangat kompetitif dan sudah silih berganti juara."
"Contohnya, seperti Leo/Daniel itu, mereka kalau ketemu sesama ganda putra Indonesia, lihat saja bagaimana mereka bertanding, semua dikerahkan seperti saat mereka melawan ganda putra negara lain kan," imbuh Rexy.
Source | : | Thestar.com.my |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |