Pasalnya, banyak pihak yang yakin bahwa Yamaha dan tim balap Valentino Rossi, VR46 sedang dalam proses negosiasi untuk MotoGP 2024.
Spekulasi VR46 bakal jadi tim satelit Yamaha sudah menguat sejak akhir Mei 2022 lalu.
Namun kali ini spekulasi itu kian menguat, meski di sisi lain VR46 masih menjalankan kontraknya bersama Ducati yang berlaku sampai akhir 2024.
Manajer Tim VR46, Pablo Nieto menyangkal spekulasi tersebut dan menegaskan bahwa kontrak bersama Ducati tidak akan diganggu gugat.
Namun demikian, balapan selalu memiliki hal-hal tak terduga.
Termasuk tidak selalu setiap keseimbangan tim akan terus ada.
Apalagi dengan adanya delapan motor Ducati di musim depan dan Yamaha hanya sebatang kara, tontonan MotoGP terancam 'membosankan'.
Sementara itu kondisi Yamaha yang bakal jadi tim sebatang kara bukanlah kondisi normal tim pabrikan Iwata.
Para petinggi diprediksi akan gerak cepat untuk mencari tim satelit.
Sebagai mana ucapan prinsip Manajer Tim Yamaha, Lin Jarvis sebelumnya.
"Jumlah ideal motor MotoGP kami di grid adalah empat buah," tegas Jarvis sejak bertahun-tahun.
Kini Jarvis mungkin harus menghadapi kenyataan pahit, namun ia yakin akan segera menemukan jalan keluar.
"Kami sudah memutuskan jumlah motor adalah empat dan kami berusaha berpegang teguh pada itu," kata Jarvis dikutip Sportfeat dari Speeweek.
"Memang ini akan berbeda sekarang pada 2023 kami hanya punya dua pembalap di Yamaha."
"Saya pun tidak berpikir kami akan merasakan ini dalam waktu lama. Karena di Yamaha, prioritas tim satelit adalah mendukung juara. Kedua, tim satelit juga bisa membawa debutan dan membangunnya. Kami juga bisa dapat lebih banyak data untuk pengembangan," pungkasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |