Qatar kini hanya punya satu pilihan berat yakni bermain semaksimal mungkin di laga terakhir fase grup melawan Belanda.
Kalahnya Qatar membuat mereka menjadi satu-satunya tim tuan rumah Piala Dunia terburuk, yang tersisih paling cepat saat baru melakoni dua laga, selama 92 tahun perhelatan kompetisi sepak bola dunia itu digelar.
Bahkan tanpa mengantongi kemenangan satu pun.
Hasil Qatar ini lebih buruk daripada yang pernah dibukukan timnas Afrika Selatan saat menjadi tuan rumah pada Piala Dunia 2010.
Kala itu Afrika Selatan juga kalah di laga fase grup, namun Afrika Selatan kalah dengan hasil lebih baik karena setidaknya menorehkan satu imbang (vs Mexico), satu kekalahan (vs Uruguay) dan satu kemenangan (vs Prancis).
Fakta lainnya, lolosnya Qatar di Piala Dunia 2022 karena slot sebagai tuan rumah juga sebelumnya banyak memicu kontroversi hingga tuduhan negatif.
Itu akibat dari keputusan FIFA yang saat itu dipimpin Sepp Blatter, memutuskan Qatar sebagai pemenang bidding tuan rumah Piala Dunia 2022, pada 2010 silam.
Negara kecil di Teluk Persia itu sukses menggusur pesaing bidding tuan rumah lainnya yang lebih difavoritkan saat itu seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang dan Korea Selatan.