"Hal ini ditunjukkan oleh hasil yang mereka dapatkan. Saya merasa kasihan pada Yamaha..."
Banyaknya minat menjadi tim satelit Ducati bukannya tanpa alasan.
Performa Desmosedici yang dibangun Ducati terbukti menunjukan performa yang kuat setidaknya pada dua musim terakhir.
Bukti lainnya, Ducati juga menghantarkan Enea Bastianini yang masih memperkuat Gresini menjadi pembalap satelit terbaik di MotoGP 2022.
Ducati juga menghantarkan Pramac sebagai tim satelit terbaik di MotoGP 2022.
Baca Juga: Aleix Espargaro Merasa Aprilia Paling Maju Dibanding Empat Pabrikan Lainnya, Ini Indikasinya
Terakhir, Ducati pun menghantarkan Marco Bezzecchi meraih titel Rookie of The Year.
Kendati begitu, Paolo Ciabatti tak memungkiri hal ini tetaplah tak ideal.
Jika dibandingkan dengan para rivalnya di musim depan, Aprilia, KTM, dan Honda, ketiganya masing-masing akan memiliki satu tim satelit.
Yamaha sendiri menjadi satu-satunya tim yang tidak akan memiliki tim satelit usai ditinggal RNF menuju Aprilia.
Total jumlah pembalap dari 24 menjadi 22 juga berkurang akibat Suzuki telah memutuskan keluar pada akhir musim.
"Saya paham bahwa dalam jangka menengah hingga panjang bukanlah situasi yang ideal untuk bersama empat tim," kata Ciabatti lagi.
"Di sisi lain, Suzuki tidak merencanakan tim satelit ketika kami membuat kesepakatan dengan Rossi (Mooney VR46) dan Gresini."
"Sementara itu keadaan semakin memburuk, mereka mengundurkan diri sebagai tim pabrikan."
"Dan Aprilia mungkin tidak begitu menarik setahun yang lalu, jadi kami membuat kesepakatan dengan Gresini Racing."
"Jadi, kami membuat perjanjian selama dua tahun."
"Saya tidak bisa mengatakan apa pun tentang Yamaha. Hanya: mereka memiliki tim satelit dan mereka kehilangannya," pungkasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |