SportFEAT.com - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat menyebut Fabio Quartararo adalah pembalap paling berbakat saat ini, tetapi di sisi lain masih tertipu janji Yamaha.
Meski gagal mempertahankan gelar juaranya, Fabio Quartararo tetap banyak menuai pujian melihat performanya di MotoGP 2022.
Fabio Quartararao juga menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang mampu meraih kemenangan di sepanjang MotoGP 2022.
Modal mesin YZR-M1 yang kalah saing dengan Ducati, pembalap asal Prancis itu bahkan mampu memaksa penentuan gelar ditentukan hingga seri terakhir.
Ia pun masih mampu finis di posisi kedua, dengan hanya terpaut 17 poin dari Francesco Bagnaia.
"Saya bisa mengatakannya dengan percaya diri, Quartararo, sebagai talenta, adalah pembalap terbaik dari semua pembalap yang ada di grid," kata Pernat dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Saya bingung bahwa Yamaha membuat Fabio menandatangani kontrak dengan janji mesin baru dan kemudian mesin itu tidak berjalan seperti yang mereka katakan."
Fabio Quartararo sebenarnya sudah mengeluhkan tenaga mesin YZR-M1 yang kurang bersaing di sejak awal musim MotoGP 2022.
Bahkan, ia sempat menunda untuk memperpanjang kontraknya bersama tim asal Jepang itu.
Namun karena janji Yamaha yang akan memberikan tenaga mesin yang lebih baik, Fabio Quartararo pun luluh dan memperpanjang kontrak hingga 2024.
Baca Juga: Kata Joan Mir, Fabio Quartararo Tersesat Sejak Jeda Musim Panas MotoGP 2022
Sayangnya, hingga tes Valencia yang digelar seusai seri pamungkas MotoGP 2022, janji itu belum direalisasikan.
Saat itu, juara dunia 2021 itu menyebut tenaga mesin YZR-M1 masih tak memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Padalah saat tes yang dilakukan Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli di pertengahan musim 2022, kedua pembalap itu puas.
"Saya terkejut karena sebenarnya mesin ini seharusnya sedikit lebih cepat daripada yang kami uji di Misano dan Barcelona," kata Fabio Quartararo seusai tes Valencia lal.
"Tetapi saya menemukan itu sama dengan mesin 2022, yang saya pakai dua hari lalu."
"Terutama pada lap kualifikasi. Kami membandingkan kecepatan dan itu sama."
"Jadi kami harus menganalisis apa yang terjadi karena kami menjalani dua tes Misano dan Barcelona. lalu Cal (Crutchlow) membuat Motegi dan Jerez dan mereka melihat perbedaan pada mesin (baru).
Baca Juga: MotoGP 2023 Belum Juga Mulai, Maverick Vinales Sudah Bersemangat usai Akan Reuni dengan Sosok Ini
"Tetapi saat ini, tidak ada perbedaan, jadi kami harus menganalisis dengan baik apa yang terjadi."
"Tentu saja (kecewa), ini bukan cara yang saya inginkan untuk mengakhiri tahun, tetapi pada akhirnya ada yang tidak beres."
"Tidak mungkin di Misano dan Barcelona kami merasakan peningkatan dan saat ini tidak ada apa-apa," katanya.
Source | : | Motosan.es,Crash.net |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |