Sebelumnya, Valentino Rossi sudah berujar bahwa ada sesuatu yang harus diubah oleh mindset pabrikan Jepang dalam menanggapi perubahan MotoGP era sekarang.
Baca Juga: Valentino Rossi Punya Nasehat untuk Pabrikan Jepang Agar Mampu Kembali Bersaing dengan Tim-tim Eropa
Dan sekarang, Davide Brivio pun juga sepakat. Mantan manajer tim Suzuki Ecstar itu juga prihatin dengan mundurnya performa tim-tim Jepang.
Apalagi musim depan, Yamaha cuma jadi tim sebatang kara, tanpa tim satelit setekah RNF Racing lebih memilih jadi tim satelit Aprilia.
Sebuah kondisi yang tidak ideal untuk tim pabrikan Iwata jika hanya mengandalkan dua pembalap saja di tengah dominasi Ducati yang semakin menggila.
"Saya khawatir dengan dua pabrikan Jepang lainnya (Honda dan Yamaha, red)," ujar Davide Brivio dikutip Sportfeat dari Motorsport Total.
"Saya pikir mereka harusnya perlu mengubah langkah mereka untuk mengimbangi persaingan yang ada," katanya lagi.
Prinsip kuat yang tertanam di petinggi pabrikan Jepang memang sulit diubah.
Filosofi cara kerja mereka masih mengandalkan hal-hal di masa lalu, sementara kecanggihan seperti yang dilakukan Ducati, jarang mau diikuti.
Dengan dalih, mereka punya cara sendiri untuk memajukan teknologi. Mungkin, gengsi tinggi sebagai pabrikan motor besar di dunia melingkupi cara kerja mereka.
"Teknologi olahraga MotoGP ini berkembang," kata Brivio.
"Ini sudah berubah dan semuanya sudah berkembang. Mungkin orang Jepang lengah. Tapi kalau mereka mau bertahan di ajang ini, ya mereka harus mau mengubah beberapa hal," tandas Brivio.
Source | : | Motorsport-total.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |