Sejumlah faktor menjadi penyebab menurunnya prestasi Honda, apalagi sejak hantaman pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.
"Secar global, pandemi telah mempengaruhi olahraga kami," kata Marc Marquez menjelaskan dalam Motorsport Total.
"Setelah lockdown berakhir, kita bisa lihat bahwa tim-tim pabrikan Asia, Honda, Yamaha dan Suzuki menjadi tim yang paling terpukul."
"Saya rasa pandemi telah memukul mereka lebih keras karena pada tahun 2020 dan 2021, balapan banyak diadakan di Eropa," tandasnya.
Baca Juga: Ada Andil Fabio Quartararo di Balik Kesuksesan Francesco Bagnaia Mengakhiri Puasa Gelar Ducati
Marquez mengungkapkan bahwa sejak pandemi, banyak para kru dan insinyur Honda harus berpindah ke tanah Eropa demi mempermudah akses menuju balapan demi balapan.
Sayangnya, hal itu di sisi lain juga menyulitkan para insinyur berkomunikasi ke perusahaan pusat di Jepang.
"Insinyur dari Asia datang ke Eroppa dan tinggal di sini. Mereka sudah tidak ada lagi di pabrik, jadi komunikasi dan level pekerjaan lebih sulit," kata Marquez.
Marc Marquez menekankan bahwa Honda dan tim pabrikan Jepang mungkin bisa semakin ketinggalan andai tak mau berbenah mengikuti perkembangan zaman.
Era MotoGP telah berubah, dan tim pabrikan Jepang tidak bisa mempertahankan 'kekolotannya'.
"Anda juga harus beradaptasi dengan lingkungan. Kalau tidak Anda akan tersalip," kata Marquez.
"Mungkin karena protokol dan semua itu, ada keadaan tertentu yang lebih besar yang tidak bisa mereka adaptasi dengannya," imbuh juara dunia 8 kali.
"Sekarang Honda bekerja dan terus bekerja karena New Normal juga sudah terjadi di negara mereka," tandasnya.
"Saya harap mereka bisa mengambil langkah besar di tahun 2023, saya pun tidak bisa menyalahkan mereka. Saya melihat bahwa mereka sudah berusaha maksimal."
"Tapi di sisi lain tentu saja mereka harus bisa mengambil langkah besar," tegasnya.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |