Saat itu, Tan Boon Heong mencatatkan smash dengan kecepatan mencapai 493 km/jam.
Tan Beoon Heong telah pensiun sejak 2015, dan kini menjadi salah satu mentor Pearly/Thinaah.
Hal ini bisa menjadi keuntungan bagi Pearly/Thinaah dan tentu saja bisa menjadi ancaman bagi wakil Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
"Tentu saja, sparring dengan Boon Heong adalah dorongan besar bagi Pearly dan saya," kata Thinaah dikutip Sportfeat dari NST.
Baca Juga: BWF Resmi Kunci 40 Peserta BWF World Tour Finals 2022, Indonesia Punya 7 Wakil
"Permainan, strategi dan pukulan jebakannya sangat luar biasa."
"Itu bisa memberikan banyak hal bagi kami dalam permainan kami."
"Tidak ada waktu yang tetap dalam sparring dengan Boon Heong."
"Ia datang sesekali."
Tan Boon Heong dikabarkan akan sparring dengan Pearly/Thinaah selama dua sesi setiap minggunya.
Persiapan Pearly/Thinaah jelang BWF World Tour Finals 2022 sendiri tinggal menyisakan delapan hari saja di mana ajang tersebut akan digelar pada 7 hingga 11 Desember di Bangkok.
Thinaah menilai BWF World Tour Finals 2022 bukanlah akhir mengingat jarak turnamen di musim depan sangatlah mepet.
"Tidak akan ada banyak jeda bagi kami, karena setelah World Tour Finals 2022, kami harus mempersiapkan diri untuk Malaysia Open 2023 pada bulan Januari," tutur Thinaah.
"Tahun depan akan menjadi musim yang sibuk."
"Kami ingin meraih bintang-bintang, tetapi untuk saat ini, kami ingin melangkah selangkah demi selangkah," pungkasnya.
Pearly/Thinaah menatap BWF World Tour Finals 2022 dengan torehan gelar di French Open (Super 750).
Source | : | NST.com.my |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |