SportFEAT.com - Francesco Bagnaia mengungkap ada satu hal dari VR46 Academy yang begitu berharga hingga membuatnya mampu sukses menjadi juara dunia MotoGP 2022.
Kesuksesan Francesco Bagnaia menjadi juara dunia MotoGP 2022 memang disambut dengan gegap gempita. Khususnya bagi rakyat Italia.
Francesco Bagnaia menjadi juara dunia MotoGP pertama asal Italia sejak terakhir kali Valentino Rossi meraihnya pada 2009 silam.
Tak hanya itu, Francesco Bagnaia juga menjadi pembalap jebolan VR46 Academy pertama yang meraih kesuksan di kelas MotoGP.
Baca Juga: Di Mata Jorge Lorenzo, Marc Marquez Masih Lebih Baik Ketimbang 3 Juara Dunia MotoGP Terakhir
Ketika ditanya seberapa besar pengaruh Valentino Rossi sebagai mentornya, Francesco Bagnaia mengungkap hal yang jauh lebih besar.
Tak cuma karena Valentino Rossi, namun efek dari sistem pendidikan di VR46 Academy milik The Doctor itulah yang juga sukses menempanya menjadi sosok pembalap kebanggan Ducati seperti sekarang.
Totalitas VR46 Academy dalam menyiapkan dan memfasilitasi pembalap menjadi hal yang sangat berbeda dirasakan di akademi balap lain.
"Ini bukan hanya pengaruh Valentino, tapi semua orang yang bekerja untuk kami di sana," kata Francesco Bagnaia dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Sebenarnya itu adalah akademi yang terasa berbeda, tapi kami percaya bahwa kami bekerja secara profesional. Kami memiliki segalanya."
"Jika kami ingin berlatih dengan pocket bike (motor mini), mereka mengatur semuanya. Jika kami bilang ingin latihan balapan di Portimao sebelum musim kompetisi dimulai, mereka juga mengaturnya untuk kami."
"Sungguh luar bisa bantuan mereka bagi kami. Mereka menaruh semangat mereka ke dalam pekerjaan mereka, sungguh luar biasa," imbuh Bagnaia.
Baca Juga: Reuni dengan KTM, Pol Espargaro Mengaku Buang-buang Waktu 2 Tahun di Honda
Selain itu, Francesco Bagnaia juga malah mengungkap fakta tak terduga berkaitan dengan latihannya di VR46 Academy.
Pembalap yang akrab disapa Pecco itu ternyata justru lebih jarang menang jika balapan bersama teman-temannya di akademi.
Namun rutinitas latihan balap setiap minggu di sana dan atmosfer persaingan yang sehat dan intens justru makin menempanya untuk menjadi lebih baik saat balapan sesungguhnya di MotoGP.
"Menang di markas akademi tentu penting bagi kami, tapi saya sendiri malah tidak pernah menang di sana," kata Bagnaia.
"Namun saya selalu bertarung di sana setiap minggu dengan pembalap lain dan kami saling menekan."
"Saya pikir itulah yang membantu kami," ucap Bagnaia.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |