"Harus memungkinkan bagi para pembalap Yamaha untuk menyalip dan tidak disalip dengan mudah."
"Apa yang mereka inginkan dari Yamaha adalah lebih banyak tenaga dan kecepatan dan mereka mendapatkannya."
Sayangnya pada tes Valencia 2022 beberapa hari setelah seri pamungkas musim lalu, Fabio Quartararo cs masih belum merasakan perbedaan yang mencolok antara mesin 2022 dan 2023.
Kendati begitu, Cal Crutchlow mesin yang bertenaga bukanlah kunci utama, melainkan motor yang stabil.
Cal Crutchlow berharap, Yamaha mampu mempertahankan filosofinya soal pengembangan motornya.
Baca Juga: Tim Valentino Rossi Buka Peluang Tinggalkan Ducati Demi Gabung dengan Yamaha
"Menurut saya, mesin yang kuat bukanlah elemen kuncinya. Bagi saya, intinya adalah penanganan motor."
"Ketika saya menggunakan M1 pada tahun 2012-13, Anda bisa mengendarainya dengan satu tangan di setang separuh waktu."
"Sekarang Anda tidak bisa melakukan itu. Masalahnya, ini tidak cocok untuk semua orang. Tetapi hanya Fabio Quartararo."
"Sejujurnya, saya pikir Yamaha harus kembali dan memastikan Anda tidak harus menjadi pembalap yang agresif. Inilah kenyataannya. Dan itu bukan filosofi Yamaha."
"Yamaha selalu menjadi motor yang paling lambat, tetapi tercepat di sebagian besar lintasan."
"Sekarang mereka mencoba membuatnya lebih cepat di lintasan lurus, sehingga lebih sulit untuk dikendarai."
Baca Juga: Dani Pedrosa Merasa Satu Nasib dengan Valentino Rossi Saat Masih Sama-sama Berkompetisi di MotoGP
"Menurut saya, Yamaha harus mengembalikan filosofinya. Kami harus membuat motor lebih nyaman, lebih tenang."
"Kami harus mengusahakan hal itu untuk yang berikutnya, dan kemudian seluruh motor akan meningkat."
"Kami harus bekerja untuk tahun depan dan kemudian pergi ke Sepang untuk tiba dalam kondisi yang lebih baik. Saya sangat menantikannya. Dia tentu bukan satu-satunya,"
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Matius Nico Henrikus |