Hal-hal demikian lah yang membuat banyak tim dan pembalap ramai-ramai mengkritik keras jadwal tahun depan.
"Saya tidak bisa membayangkan akan ada setidaknya 21 balapan yang akan diadakan tahun depan, karena akan sulit," kata test rider Yamaha, Cal Crutchlow dikutip Sportfeat dari GPOne Italia.
"Sejujurnya saya selalu berpikir bahwa para pembalap diperlakukan lebih baik. Jadi untuk semua orang, ini akan sangat jauh (lebih berat) terutama karena ada balapan Sprint."
Namun di sisi lain, Crutchlow juga menilai bahwa para pembalap tidak seharunya memprotes begitu keras karena bagaimanapun mereka telah menyetujuinya.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 - Sumpah Serapah Lionel Messi Soal Kepemimpinan Wasit di Laga Argentina vs Belanda
"Para pembalap tidak terlalu cerdas kan?" ucap Crutchlow bercanda.
"Mereka menandatangani kesepakatan untuk musim depan, tapi sekarang jumlah balapan telah berlipat ganda dan ada juga tuntutan lainnya," kata pembalap asal Inggris itu.
"Sekarang serba salah, kalau para pembalap tidak mau ikut ya malah mereka (Dorna) akan mengambil uang mereka (denda)."
"Mungkin para pembalap MotoGP ini perlu manajer yang lebih cakap. Tapi serius, seperti yang sudah saya bilang, tahun depan akan benar-benar sulit bahkan bukan hanya untuk pembalap itu sendiri, tapi juga tim," imbuh Crutchlow.
Source | : | GPOne Italia |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |